China Berhasil Taklukan Virus Corona Varian Delta Cuma Dalam 35 Hari, Apa Rahasianya?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 24 Agustus 2021 | 17:50 WIB
China Berhasil Taklukan Virus Corona Varian Delta Cuma Dalam 35 Hari, Apa Rahasianya?
Petugas medis dengan alat pelindung diri melakukan swab dari penduduk untuk tes asam nukleat menyusul penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Zhangjiajie, provinsi Hunan, China, Jumat (6/8/2021). Foto diambil tanggal 6 Agustus 2021. ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS/aww/cfo (VIA REUTERS/STRINGER)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar baik datang dari China. Negeri Tirai Bambu itu berhasil menjinakkan virus corona varian delta cuma dalam 35 hari.

Setelah ditemukan sejumlah kasus kasus varian Delta di Nanjing, Provinsi Jiangsu, beberapa wilayah di China, seperti Beijing, Sichuan, dan Jiangsu sendiri sudah mencabut pembatasan aktivitas masyarakat dan memulai kembali kehidupan normal.

Sejak Senin itu pula, siapa pun yang melakukan perjalanan dari Nanjing sudah tidak lagi diwajibkan menunjukkan hasil tes PCR negatif.

Mereka yang memasuki kawasan berisiko rendah di Nanjing hanya diminta memindai kode kesehatan dan cek suhu badan. Untuk pertama kalinya Nanjing tidak menemukan kasus positif pada Senin itu.

Baca Juga: Beredar Klaim Covid-19 Berasal dari Pangkalan Militer Amerika Serikat

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Sementara itu, lalu lintas di Wuhan, Provinsi Hubei, dan Provinsi Sichuan sudah mulai normal sejak Minggu (22/8).

Demikian halnya dengan beberapa kawasan di Beijing yang sebelumnya di-lockdown telah dibebaskan lagi sejak Minggu itu pula.

Di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, dalam delapan hari terakhir sudah tidak ditemukan kasus baru.

Hanya di Shanghai yang hingga Sabtu (21/8) masih ditemukan enam kasus Delta. Namun semuanya sudah mendapatkan perawatan medis.

Keberhasilan China dalam mengatasi varian Delta tersebut, di antaranya tes PCR massal berulang kali untuk memisahkan orang yang terinfeksi dan tidak.

Baca Juga: Peneliti: Virus Corona 'Covid-22' Bisa Lebih Mematikan dan Kebal Terhadap Vaksin

Di Yangzhou, Provinsi Jiangsu, saja digelar tes massal sampai 12 kali. Di Nanjing dan Zhengzhou, masing-masing tujuh dan lima kali.

Satu kasus positif ditemukan, yang bersangkutan dan sejumlah kontak dekatnya langsung dilarikan ke rumah sakit dan diisolasi.

"Strategi epidemi tanpa toleransi yang diterapkan China sangat tepat, meskipun varian Delta sangat menular dan meluas," kata Wang Guangfa, pakar pernapasan dari Peking University First Hospital dikutip Global Times.

Dengan mulai meredanya kasus COVID-19 tersebut, beberapa kegiatan di China sudah mulai digelar lagi, termasuk pengarahan pers harian oleh Kementerian Luar Negeri (MFA) yang sempat ditangguhkan selama beberapa pekan.

Demikian halnya dengan agenda-agenda kegiatan yang digelar Pusat ASEAN-China (ACC).

"Beberapa agenda yang sempat tertunda kita jadwal ulang untuk bisa terlaksana dalam waktu dekat," demikian pesan singkat ACC melalui WeChat yang diterima ANTARA Beijing, Selasa pagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI