Suara.com - Tidak seperti versi sebelumnya dari virus corona, varian delta justru banyak menyerang kelompok anak. Terutama anak di bawah 12 tahun belum divaksinasi.
Menurut American Academy of Pediatrics, hingga, hampir 94.000 kasus Covid-19 anak dilaporkan.
“Varian Delta lebih menular. Itulah mengapa Anda lebih sering melihatnya pada anak-anak,” kata Dr. Paul Offit, direktur Pusat Pendidikan Vaksin dan dokter yang merawat di divisi penyakit menular di Rumah Sakit Anak Philadelphia.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), varian Delta lebih dari dua kali lebih menular daripada varian sebelumnya, dan ada data yang menunjukkan itu mungkin menyebabkan penyakit yang lebih parah pada orang yang tidak divaksinasi.
Baca Juga: 1,8 Juta Warga Sulsel Sudah Disuntik Vaksin Covid-19
Karena sebagian besar anak-anak tidak divaksinasi, ini menempatkan mereka dalam kategori risiko yang lebih tinggi untuk tertular virus.
Lalu seperti apa gejala varian Delta pada anak-anak, dan bagaimana kita bisa menjaga keluarga kita tetap aman?
Dilansir dari Healthline, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah ada perbedaan gejala yang signifikan pada varian Delta versus varian sebelumnya.
Yale Medicine melaporkan bahwa batuk dan kehilangan penciuman kurang umum terjadi pada varian Delta, sementara sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam adalah beberapa gejala utama.
“Agak terlalu dini untuk melihat studi berkualitas tinggi dalam literatur pediatrik yang mencerminkan peningkatan varian Delta saat ini,” kata Dr. Michael Grosso, kepala petugas medis dan ketua pediatri di Rumah Sakit Huntington Kesehatan Northwell.
Baca Juga: PPKM di Bandarlampung Diklaim Turunkan Mobilitas Warga hingga 25 Persen
"Gejala yang paling umum pada anak-anak dan remaja tampaknya demam dan batuk, dengan gejala hidung, gejala gastrointestinal, dan ruam terjadi lebih jarang," tambah Grosso.
Sebelum ini, sebagian besar anak dengan Covid-19 tidak memiliki gejala. Varian Delta mungkin menciptakan lebih banyak gejala pada lebih banyak anak daripada yang kita lihat sebelumnya di masa pandemi.
“Apa pun [variannya], orang tua perlu tetap waspada terhadap penyakit lain yang disebabkan oleh Covid-19 pada anak muda,” kata Grosso.
Salah satu penyakit serius yang harus diwaspadai adalah sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C).
“[MIS-C], yang merupakan komplikasi serius yang tidak biasa dari COVID-19 primer, muncul beberapa minggu setelah infeksi awal,” kata Grosso.
Gejala MIS-C meliputi:
- sakit perut (usus)
- mata merah
- sesak atau nyeri dada
- diare
- kelelahan
- sakit kepala
- tekanan darah rendah
- sakit leher
- ruam
- muntah