Suara.com - Pandemi Covid-19 jadi tantangan tersendiri bagi keberlangsungan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU).
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Imran Agus Nurali mengatakan bahwa banyak Posyandu yang tidak aktif selama pandemi Covid-19.
"Saat ini terdata ada 292 ribu lebih Posyandu. Yang aktif itu hanya 21 persen dan kita harapkan tahun ini bisa meningkat sesuai dengan jumlahnya," kata Imran dalam webinar Posyandu Sahabat Masyarakat, Selasa, (24/8/2021).
Oleh sebab itu, Ia mengatakan bahwa penting untuk bisa kembali mengaktifkan Posyandu. Lebih lanjut, Imran mengatakan bahwa kehadiran Posyandu penting untuk memastikan balita mendapatkan vaksinasi dasar lengkap, memantau tumbuh kembang anak, hingga pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil.
Dikutip dari ANTARA, Imran menambahkan, pelayanan Posyandu juga harus melakukan modifikasi agar tidak terjadi kerumunan atau hal-hal lain yang dapat menjadi sarana penularan virus Covid-19.

"Kami sudah buatkan pedomannya. Disesuaikan dengan wilayahnya apakah zona merah atau zona hijau. Bisa online atau janjian kunjungan ke rumah, nanti kader akan datang," ujar Imran.
"Kalau ada pertemuan di Posyandu bisa dilakukan beberapa kloter sehingga tidak berkumpul. Setiap keluarga juga harus bawa kain sendiri untuk penimbangan, karena selama ini kan penimbangan pakai kain yang sama yang sudah disediakan," lanjutnya.
Nantinya, kegiatan Posyandu diharapkan tak hanya menjangkau bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan layanan Keluarga Berencana (KB), tapi melayani seluruh siklus usia termasuk remaja, usia produktif, hingga lansia.
"Kita harapkan seluruh siklus kehidupan bisa ditangani dalam kegiatan posyandu, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 18 tahun 2018 bahwa semua masyarakat harus punya akses untuk pelayanan dasar," kata Imran.
Baca Juga: Gedung Misbar, Satu satunya Bioskop yang Tak Pernah Tutup Selama Pandemi COVID-19
"Pada usia produktif itu dalam rangka upaya kesehatan kerja, kemudian yang lansia biasanya pengukuran tekanan darah, berat badan, diabetes," tambahnya.