Punya Tugas Penting, Ini Dua Jenis Kelainan yang Bisa Dialami Pembuluh Darah

Selasa, 24 Agustus 2021 | 13:22 WIB
Punya Tugas Penting, Ini Dua Jenis Kelainan yang Bisa Dialami Pembuluh Darah
Ilustrasi pembuluh darah (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Diketahui bahwa 60 persen pengidap hipertensi berujung alami stroke. Selain itu, penyempitan pembuluh darah di arteri karena hipertensi juga yang paling sering dialami oleh pasien serangan jantung.

1. Penyebab Hipertensi Bisa Timbulkan Serangan Jantung
Hipertensi akan menyerang salah satu pembuluh darah yang punya peran paling penting, yaitu arteri. Fungsi arteri adalah menyebarkan darah berisi oksigen dan nutrisi yang dipompa dari jantung ke seluruh tubuh.

Serangan jantung (Pixabay/Pexels)
Serangan jantung (Pixabay/Pexels)

Dinding arteri bersifat lebih elastis dibandingkan pembuluh darah lainnya. Jadi, kalau tekanan darah semakin tinggi, maka dinding akan semakin melebar atau meregang. Semakin dinding arteri melebar, maka semakin rawan pula terbentuk plak (tumpukan lemak) di sekitar dinding tersebut yang bisa menyumbat aliran darah.

Kondisi itu bisa membuat sirkulasi darah tersumbat dan tidak bisa berfungsi normal karena jalurnya terhalang. Penyumbatan akibat plak itu yang biasa dikenal dengan serangan jantung.

2. Penyebab Hipertensi Bisa Timbulkan Stroke
Hampir mirip dengan serangan jantung, stroke terjadi juga karena ada sumbatan dan terhalangnya pembuluh darah, hanya saja lokasinya di otak. Penyumbatan itu menyebabkan tekanan darah semakin tinggi.

Semakin tinggi tekanannya, maka semakin sedikit darah yang bisa mengalir ke otak. Semakin parah sumbatannya bisa membuat pembuluh darah pecah. Akhirnya terjadi pendarahan di otak dan sel otak bisa mati.

Sebenarnya ada banyak penyebab stroke, tapi salah satu penyebab yang paling umum adalah hipertensi.

3. Faktor Penyebab Hipertensi
Hipertensi bisa disebabkan karena faktor pola makan tidak sehat, terutama terlalu banyak asupan natrium atau garam. Selain itu, faktor stres, kurang aktivitas fisik, berat badan berlebihan juga bisa memicu terjadinya hipertensi.

Darah Rendah
Darah rendah disebut juga hipotensi, yaitu penurunan tekanan darah yang drastis. Dikatakan hipotensi jika tekanan darahnya di bawah normal yaitu kurang dari 90/60 mmHg.

Baca Juga: Astra Serahkan Bantuan Oksigen untuk Indonesia

Ilustrasi orang yang mengalami darah rendah (Pexels/SHVETS Production).
Ilustrasi orang yang mengalami darah rendah (Pexels/SHVETS Production).

Hipotensi terjadi karena berkurangnya volume darah yang seharusnya bersirkulasi di pembuluh darah. Padahal, darah yang dipompa dari jantung mengandung oksigen dan nutrisi. Darah tersebut mengalir ke otak, ginjal, dan organ penting dalam tubuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI