Alasan Buah Pisang Sangat Baik untuk Makanan Pendamping Bayi

Selasa, 24 Agustus 2021 | 10:53 WIB
Alasan Buah Pisang Sangat Baik untuk Makanan Pendamping Bayi
Ilustrasi pisang. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ahli menemukan bahwa makanan pertama bayi harus dimulai dengan sayuran, buah-buahan, dan makanan padat lainnya. Namun masalahnya, tidak sembarang makanan bisa diberikan untuk si kecil. Mereka masih sulit untuk menelan dan mencerna makanan yang sifatnya keras. Orang tua dianjurkan untuk memberikan makanan pendamping ASI secara bertahap, yang dimulai dari makanan bertekstur semi padat.

Nah, buah-buahan dapat menjadi salah satu jenis makanan yang bisa memenuhi asupan nutrisi harian bayi, contohnya pisang. Buah pisang merupakan pilihan makanan pendamping ASI yang bagus untuk bayi.

Bukan cuma untuk bayi, pisang sebetulnya juga buah yang sehat untuk anak-anak dan orang dewasa. Pisang memiliki rasa manis yang alami, teksturnya lembut, dan kaya akan zat gizi esensial.

Memahami pentingnya buah-buahan bagi kesehatan bayi
Sampai usia 6 bulan, ASI adalah sumber gizi terbaik untuk bayi. Setelah 6 bulan, tentunya bayi membutuhkan nutrisi ekstra untuk menunjang tumbuh kembangnya. Ya, nutrisi tambahan tersebut berasal dari makanan padat atau makanan pendamping ASI (MPASI).

Baca Juga: Ragam Manfaat dari Buah Pisang dan Bagian Pohonnya

Demi mendukung tumbuh kembang optimalnya sekaligus mencukupi kebutuhan gizi bayi, makanan yang diberikan harus beragam dan bervariasi.

Selain zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak), bayi pun membutuhkan asupan zat gizi mikro, yaitu vitamin dan mineral. Tidak lupa juga serat dan antioksidan untuk melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Keseluruhan zat gizi di atas bisa dengan mudah didapatkan si kecil melalui buah-buahan. Buah-buahan segar memang mudah disajikan, kaya akan nutrisi esensial, memiliki rasa yang lezat.

Menariknya lagi, tekstur sebagian besar buah-buahan yang terbilang lembut dan empuk memudahkan bayi untuk mengunyah serta mencernanya. Karenanya, buah seringkali digunakan sebagai MPASI guna membantu bayi belajar makan dan mengunyah, serta menggenggam makanan sendiri.

Konsumsi buah-buahan dapat membantu mengurangi risiko berbagai penyakit karena kandungan vitamin, mineral, serta antioksidannya mampu membantu memperkuat sistem imun tubuh.

Baca Juga: 5 Manfaat Buah Pisang yang Perlu Anda Ketahui

Tingginya kandungan serat yang ada di dalam buah-buahan juga bisa melancarkan sistem pencernaan, sehingga mencegah sembelit pada bayi.

Mengapa pisang?
Secara alami, pisang memiliki rasa yang manis. Para bayi sangat menyukai makanan yang rasanya manis. Itulah sebabnya pisang bisa dimakan bayi-bayi yang sedang belajar makan.

Selain itu, pisang juga kaya berbagai nutrisi penting. Salah satu yang paling terkenal adalah mineral kalium. Pisang pun mengandung beragam vitamin dan serat. Dalam 225 gram pisang yang sudah dihaluskan, terkandung:
• 200 kalori
• 51,4 gram karbohidrat
• 5,9 gram serat
• 27,5 gram gula
• 169 gram air
• 60,8 mg omega 3
• 103 mg omega 6
• 806 mg mineral kalium

Buah berwarna kuning ini memiliki:
• Vitamin A, C, D, dan K
• Vitamin B, termasuk folat
• Kolin
• Kalsium
• Zat besi
• Magnesium
• Fosfor
• Tembaga
• Mangan
• Selenium

Serat dalam pisang mampu mengenyangkan si kecil. Satu hal yang perlu Anda perhatikan, jangan sampai memberikan bayi pisang yang belum matang karena berisiko membuatnya sembelit. Tenang saja, bila anak sembelit, Anda bisa memberikannya buah-buahan seperti plum, peach, dan pir.

Satu lagi kelebihan pisang adalah cara mengolahnya yang sangat mudah. Kulitnya mudah dikupas, teksturnya tidak keras sehingga gampang dipotong, tidak perlu dimasukkan kulkas, dan tidak harus dicuci. Anda bisa menghaluskan pisang matang dengan sendok dan garpu, tidak mesti menggunakan blender.

Bila Anda sedang mengajarkan anak makan sendiri, tinggal kupas kulitnya sampai setengah badan pisang dan biarkan si kecil memegangnya.

Manfaat pisang untuk bayi dan anak-anak
• Melancarkan pencernaan
• Meningkatkan laju metabolisme
• Memelihara kesehatan mata, berkat vitamin A
• Menjaga sistem kekebalan tubuh, berkat vitamin C
• Melindungi tubuh dari molekul radikal bebas, berkat antioksidan
• Membantu memperkuat tulang, berkat kalsium dan dan kalium

Tips mengolah pisang untuk bayi
Jenis pisang yang bagus untuk bayi 6 bulan adalah pisang ambon. Tapi, bukan berarti pisang lain tidak dianjurkan untuk bayi. Pisang kepok, emas, dan susu pun sebetulnya merupakan jenis pisang untuk bayi yang sehat dan bagus.

Yang penting, pilihlah buah pisang yang matang, dagingnya lembut, serta masih layak dikonsumsi. Jangan memberikan si kecil pisang yang berbintik hitam.
Untuk mengenalkan pisang, Anda bisa memberikan sebagian buahnya sebanyak 1 kali sehari. Pisang bisa diberikan sebagai makanan camilan selain MPASI.

Demikianlah beberapa manfaat pisang untuk bayi, beserta kandungan nutrisinya. Semua jenis pisang sebenarnya bagus untuk bayi, asalkan Anda pilih yang matang dan berkualitas. Ingat, Anda mesti tetap memberikan ASI sampai usia anak, setidaknya, mencapai 2 tahun.

Untuk mendapatkan pisang aneka jenis dengan kualitas terbaik dan kondisi segar, selalu pastikan membelinya di TaniHub. Platform belanja buah dan sayur online terbaik saat ini yang menghubungkan langsung petani dan pelangganya.
Selain pisang, Anda juga dapat membeli aneka produk kebutuhan sehari-hari di sini, seperti aneka buah, sayur, bumbu, telur & unggas, ikan, kebutuhan masak hingga sembako.

Tak hanya lengkap dan berkualitas, belanja di TaniHub juga banyak keuntungannya seperti mendapatkan layanan pengiriman yang cepat, layanan hubungan pelanggan selama 7 hari, metode pembayaran yang beragam, promo - promo menarik serta layanan kepuasan pelanggan yang menjamin penggantian jika barang yang dipesan tidak sesuai.

Untuk berbelanja di TaniHub Anda bisa mengunjungi websitenya yaitu https://TaniHub.com atau mengunduh aplikasi onlinenya di Play Store dan AppStore.

Semoga informasinya bermanfaat!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI