Suara.com - Vaksin Pfizer-BioNTech pada awalnya dianggap lebih efektif melawan varian Delta Covid-19 daripada jab Oxford-AstraZeneca. Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa perlindungan Pfizer menurun lebih cepat ketimbang AstraZenca.
Melansir dari Independent, para ilmuwan dari Universitas Oxford telah mengkonfirmasi bahwa kinerja umum dari dua dosis vaksin baik Pfizer maupun AstraZeneca akan berkurang pada varian Delta, dibandingkan dengan varian Alpha.
Namun, tampaknya hanya ada sedikit perubahan dalam efektivitas vaksin AstraZeneca tiga bulan setelah dosis kedua. Sebaliknya, ada penurunan yang jelas dalam perlindungan yang diberikan oleh Pfizer selama jangka waktu yang sama.
"Bahkan dengan sedikit penurunan perlindungan terhadap semua infeksi dan dengan beban virus yang tinggi, penting untuk dicatat bahwa efektivitas keseluruhan vaksin masih sangat tinggi karena kami memulai pada tingkat perlindungan yang begitu tinggi," kata Dr Koen Pouwels, peneliti senior di Departemen Kesehatan Penduduk Nuffield Universitas Oxford.
Baca Juga: Sambut Shopee 9.9 Super Shopping Day, Produk Makanan Sehat Diskon Hingga 35 Persen!
Studi yang dilakukan Kantor Statistik Nasional (ONS) dan Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial (DHSC), melihat data antara Desember 2020 hingga Agustus 2021 dari Survei Infeksi Covid-19.
Analisis mengungkapkan bahwa untuk infeksi dengan viral load tinggi, perlindungan sebulan setelah dosis Pfizer kedua adalah 90 persen lebih besar daripada individu yang tidak divaksinasi, berkurang menjadi 85 persen setelah dua bulan dan 78 persen setelah tiga bulan.
Untuk AstraZeneca, perlindungan yang setara adalah 67, 65, dan 61 persen.
"Tetapi fakta bahwa mereka dapat memiliki tingkat virus yang tinggi menunjukkan bahwa orang yang belum divaksinasi mungkin tidak terlindungi dari varian Delta seperti yang kami harapkan. Ini berarti penting bagi sebanyak mungkin orang untuk mendapatkan vaksinasi," catat para peneliti.
Baca Juga: Sudah Tersedia! Daftar Penerima Vaksin Pfizer, Ada Anda?