Suara.com - Memaafkan kesalahan seseorang memang bisa sangat sulit, apalagi jika luka yang dirasakan sudah terlalu dalam. Tetapi di sisi lain, tidak bisa memaafkan justru bisa merugikan mental lebih dalam.
Melansir dari Everyday Health, Everett L. Worthington Jr. PhD, selaku profesor di Virginia Commonwealth University di Richmond mengungkap bagaimana memaafkan bisa membuat perubahan emosi seseorang, termasuk kesehatan fisik dan juga mental.
Secara khusus, berikut tiga manfaat memaafkan yang disebut ampuh untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Apa saja?
1. Memaafkan mampu mengelola stres

Seseorang yang sulit memaafkan, memiliki risiko mengalami stres dan perasaan mudah marah berkepanjangan. Bahkan, ini bisa menimbulkan perpecahan dan permusuhan.
Ldalam studi yang terbit pada April 2016 di Annals of Behavioral Medicine mengungkapkan, mereka yang memaafkan seseorang dapat menurunkan tekanan psikologis sekaligus stres. Hal ini dilakukan lewat survei lapangan sebanyak 330 orang, mulai dari kelompok usia 16 hingga 79 tahun.
“Meski memaafkan bukan satu-satunya strategi yang tersedia untuk mengatasi kesulitan, tapi ini adalah salah satu tanggapan yang efektif untuk mengurangi persepsi stres, serta meningkatkan kesehatan,” catat para peneliti.
2. Dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang berpengaruh pada jantung
![Ilustrasi lelaki bertato. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/original/2017/09/21/26249-ilustrasi-lelaki-bertato.jpg)
Menurut Everett L. Worthington, memaafkan dapat memengaruhi sistem saraf parasimpatis yang memperlambat pernapasan, detak jantung, serta meningkatkan pencernaan.
Baca Juga: 7 Tanaman Hias Indoor Ini Diklaim Mampu Meningkatkan Kesehatan Mental Anda
“Sistem saraf parasimpatis adalah bagian yang menenangkan dari sistem saraf, sehingga ini bisa mematikan rangsangan berlebihan pada area tertentu,” kata Worthington.