Suara.com - Pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung hingga saat ini meberikan pengarus terhadap intervensi penurutnan prevalensi stunting yang telah dilakukan selama ini.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengatakan bahwa perlu pemantauan dan intervensi yang cepat.
“Kita juga memahami bahwa pelaksanaan beberapa program pada tahun 2020 terpengaruh pandemi, terutama kegiatan layanan yang memerlukan interaksi langsung dengan masyarakat. Alokasi anggaran dan layanan kesehatan juga terfokus pada upaya untuk mengatasi Covid-19. Hal Ini tentu saja mempunyai dampak bagi pelaksanaan percepatan penurunan stunting,” urai Wapres dalam keterangannya, Senin, (23/8/2021).
Ma'ruf mengatkan bahwa konvergensi berbagai program yang terkait dengan penurunan stunting menjadi kata kunci untuk memastikan intervensi dapat dilaksanakan dan dimanfaatkan secara optimal. Sehingga berkontribusi pada penurunan prevalensi stunting.
Baca Juga: Tak Hanya Tolong Deddy Corbuzier, Dokter Gunawan Banyak Bantu Pasien Kurang Mampu
“Capaian yang sudah baik selama 7 tahun terakhir, yang telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 37.2 persen pada tahun 2013 menjadi 27.7 persen pada tahun 2019, harus terus dipertahankan untuk mencapai target 14 persen pada akhir tahun 2024,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wapres berpesan kepada jajaran pemerintah daerah untuk dapat memetakan kembali semua program, kegiatan, dan anggaran yang terkait percepatan penurunan stunting di wilayahnya.
Sebab, pemetaan ini penting untuk mengetahui program apa saja yang masih berjalan, yang cakupannya belum merata, dan yang terhenti selama masa pandemi. Sehingga, ke depannya dapat disusun strategi yang tepat sasaran.
“Dari pemetaan tersebut, Pemerintah Daerah kemudian dapat menyusun rencana kegiatan selanjutnya dengan mengoptimalkan berbagai sumber pendanaan, agar seluruh layanan yang dibutuhkan dapat diterima oleh kelompok sasaran,” pungkas Wapres.
Baca Juga: Pelajaran Berharga dari Kasus Deddy Corbuzier Positif COVID-19