Aurel Hermansyah Jalani Tes NIPT, Ini Fungsi dan Prosesnya

Senin, 23 Agustus 2021 | 15:30 WIB
Aurel Hermansyah Jalani Tes NIPT, Ini Fungsi dan Prosesnya
Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini usia kehamilan Aurel Hermansyah, Istri Atta Halilintar sudah lebih dari 3 bulan. Ia pun menjalani non-invasive prenatal test (NIPT) untuk mengetahui kondisi kesehatan janin dalam kandungannya.

Aurel Hermansyah menceritakan alasannya melakukan non-invasive prenatal test (NIPT) melalui unggahan Instagram-nya. Menurutnya, tes ini sangat penting bagi ibu hamil untuk mendeteksi masalah kesehatan pada anak sejak masih janin.

"Tes NIPT ini penting dilakukan oleh para ibu hamil untuk mengetahui kesehatan janin secara lebih akurat dan juga dapat mendeteksi abnormalitas janin, seperti kelainan genetik atau kromosom sejak dini," tulis Aurel pada unggahannya.

Tak lupa, Aurel sempat konsultasi dengan dokter kandungannya sebelum menjalani tes NIPT. Apalagi, sebelumnya Aurel Hermansyah sempat mengalami keguguran.

Terkadang, tes prenatal noninvasif (NIPT) disebut skrining prenatal noninvasif (NIPS), yakni metode tes untuk menentukan risiko janin akan lahir dengan kelainan genetik tertentu atau tidak.

Pengujian NIPT ini pun menganalisis fragmen kecil DNA dalam darah ibu hamil. Tapi berbeda dengan DNA yang ditemukan dalam inti sel, fragmen ini mengambang bebas dan tidak berada di dalam sel sehingga disebut DNA bebas sel (cfDNA).

Aurel Hermansyah [YouTube/AH]
Aurel Hermansyah [YouTube/AH]

Fragmen kecil ini biasanya mengandung kurang dari 200 blok pembangun DNA (pasangan basa) dan muncul ketika sel mati, termasuk DNA yang dilepaskan ke aliran darah.

Selama kehamilan dilansir dari Medline Plus, aliran darah ibu mengandung campuran cfDNA yang berasal dari selnya dan sel plasenta. Plasenta adalah jaringan di dalam rahim yang menghubungkan janin dan suplai darah dari ibu.

Sel-sel ini ditumpahkan ke dalam aliran darah ibu selama kehamilan. DNA dalam sel plasenta biasanya identik dengan DNA janin. Menganalisis cfDNA dari plasenta bisa membantu deteksi dini kelainan genetik tertentu tanpa membahayakan janin.

Baca Juga: India Laporkan Mutasi Virus Corona Varian Eta, Sangat Menular?

Pemeriksaan NIPT ini biasanya dilakukan untuk mencari kelainan kromosom yang disebabkan oleh adanya salinan tambahan atau hilang ( aneuploidi ) dari suatu kromosom. NIPT terutama mencari sindrom Down (trisomi 21, disebabkan oleh ekstra kromosom 21 ), trisomi 18 (disebabkan oleh ekstra kromosom 18 ), trisomi 13 (disebabkan oleh ekstra kromosom 13 ), dan salinan ekstra atau hilang dari kromosom X dan Kromosom Y (kromosom seks).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI