Suara.com - Banyak orang masih percaya mitos mata bintitan atau timbilan karena sering mengintip atau terlalu sering makan telur. Faktanya, mata bintitan disebabkan oleh bakteri yang terperangkap di kulit dan bulu mata.
Sebenarnya, Anda bisa mencegah mata bintitan dengan cara mencuci muka secara teratur dan pastikan tangan selalu bersih ketika memakai dan melepas lensa kontak.
Jika Anda memakai riasan, pastikan Anda selalu mengganti lensa kontak setiap 2 hingga 6 bulan agar tidak menjadi sarang bakteri yang menyebabkan mata bintitan.
Selain itu, Anda juga harus selalu membersihkan riasan wajah di malam hari agar tidak menyumbat pori-pori di sekitar mata. Jika Anda menggunakan ekstensif bulu mata, maka Anda disarankan untuk menjaganya tetap bersih.
Baca Juga: Gejala Virus Corona Covid-19 Berbeda Setiap Usia, Kenali Perbedaannya
Bintit biasanya muncul di tepi atau di dalam kelopak mata, terasa lembut dan sakit, serta berisi cairan berwarna kuning. Umumnya, bintitan pada mata akan hilang dengan sendiri dalam beberapa hari hingga minggu.
Tapi dilansir dari The Sun, Anda harus konsultasi dengan dokter jika mata masih bintitan hingga berminggu-minggu, terasa sakit, bengkak dan mempengaruhi penglihatan Anda.
Dalam kasus yang lebih buruk, Anda mungkin harus dirujuk ke dokter Spesialis karena mata bintitan. Beberapa obat-obatan bebas di apotek mungkin juga bisa membantu mengatasi mata bintitan.
Misalnya, Anda bisa menggunakan obat tetes atau salep yang mengandung zat antibakteri untuk membantu membunuh bakteri penyebab mata bintitan.
Tapi, ada beberapa hal yang harus dihindari ketika mata bintitan, antara lain:
Baca Juga: WHO Panggil Ahli Untuk Investigasi Asal-usul Virus Corona
- Menghindari pakai lensa kontak dan riasan mata sampai bintit itu pecah dan sembuh
- Jangan mencoba memecahkan bintitan atau mencabut bulu mata sendiri agar tidak menyebarkan infeksi
- Jangan berbagi handuk dengan orang lain agar tidak menyebarkan bakteri