Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan akan menjadi endemi di 2022. Hal ini dipicu dari rilisan Majalah Nature yang menyebutkan 89% dari 119 ilmuwan dan ahli virus yang setuju atas hal ini. Tapi sebenarnya apa itu endemi? Apa beda endemi dengan pandemi, yang saat ini terjadi di negara Indonesia?
Covid-19 baru saja menginfeksi Deddy Corbuzier? Ia disebut mengalami badai sitokin. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Berikut pengertian Badai Sitokin lengkap dengan gejala dan penanganannya!
Selengkapnya, baca di bawah ini!
1. Covid-19 Disebut Akan Jadi Endemi, Apa Beda Endemi dengan Pandemi?
Baca Juga: Deddy Corbuzier Alami Badai Sitokin Meski Negatif Covid-19, Dokter Paru Ungkap Penyebabnya
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan akan menjadi endemi di 2022. Hal ini dipicu dari rilisan Majalah Nature yang menyebutkan 89% dari 119 ilmuwan dan ahli virus yang setuju atas hal ini.
Tapi sebenarnya apa itu endemi? Apa beda endemi dengan pandemi, yang saat ini terjadi di negara Indonesia?
2. Apa Itu Badai Sitokin yang Serang Deddy Corbuzier? Arti, Gejala dan Cara Mengatasi
Apa itu Badai Sitokin yang serang Deddy Corbuzier?Mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Baca Juga: Kena Badai Sitokin Usai Negatif Covid-19, Deddy Corbuzier Alami 3 Hal Ini
Berikut pengertian Badai Sitokin lengkap dengan gejala dan penanganannya.
3. Saturasi Oksigen Baik Meski Ada Kerusakan Paru Seperti Deddy Corbuzier, Ini Kata Dokter
Pasca dinyatakan negatif Covid-19, Deddy Corbuzier mengalami kerusakan pada organ paru hingga mencapai 60 persen. Meski juga sempat alami badai sitokin, Deddy bersyukur kalau saturasi oksigen atau kadar oksigen dalam darahnya masih stabil, yakni berkisar 97-99 persen.
Ia meyakini bahwa kebiasaannya hidup sehat jadi salah satu faktor saturasi oksigennya tetap baik selama mengalami badai sitokin. Bahkan meski telah dinyatakan kritis.
4. Bikin Penasaran, Ini Lima Minuman yang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Menurunkan berat badan memang sangat terkait dengan apa yang Anda konsumsi. Bukan hanya makanan, minuman pun memiliki andil dalam penurunan berat badan.
Melansir dari Insider, minuman tertentu membuat Anda kenyang lebih lama yang dapat mencegah Anda dari makan kelebihan kalori sepanjang hari.
5. Dokter Sebut 4 Orang Meninggal Setiap Jam karena Kanker Paru, Gara-gara Rokok?
Kanker paru masih menjadi jenis kanker dengan angka kematian tertinggi di Indonesia.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mencatat bahwa kebiasaan merokok masih menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kanker paru.