Suara.com - Deddy Corbuzier mengaku sempat kritis dan dirawat secara intensif karena infeksi Covid-19.
Dalam podcast terbarunya, Deddy menyebut gaya hidup sehat dan tidak adanya penyakit komorbid membantu proses pemulihan hingga terhindar dari kematian karena Covid-19.
“Hebatnya oksigen darah saya tidak turun, bahkan diam di 97-99 karena karena pola hidup sehat saya selama ini. Hingga saya bisa selamat walau dengan kerusakan paru yang parah,” ungkap Deddy Corbuzier.
Lalu, apa saja penyakit komorbid yang meningkatkan risiko kematian pasien Covid-19?
Baca Juga: Azka Corbuzier Rela 'Mengcovidkan' Diri Demi Menjaga Sang Ayah, Deddy: Saya Sedih
Penyakit jantung dan ginjal
Dikutip dari laman Covid-19.go.id, pasien penyakit ginjal memiliki risiko kematian sebesar 13,7 kali lebih besar dibanding orang yang tidak memiliki penyakit ginjal.
Sementara itu, pada pasien dengan penyakit komorbid jantung risikonya 9 kali lebih besar.
Diabetes
Selanjutnya, risiko kematian akibat Covid-19 juga terjadi pada komorbid diabetes, di mana tingkat risiko penyakit ini sebesar 8,3 kali lebih besar.
Baca Juga: Badai Sitokin Menyerang Organ Apa Saja? Kenali Kondisi Fatal yang Dialami Deddy Corbuzier
Lewat jurnal berjudul Diabetes Melitus Sebagai Faktor Risiko Keparahan Dan Kematian Covid-19: Meta-Analisis, menunjukkan bahwa diabetes melitus merupakan salah satu komorbid, di mana faktor ini dapat meningkatkan risiko keparahan dan kematian pada pasien Covid-19.
Sisi lain, pasien Covid-19 dengan komorbid diabetes melitus dengan keadaan hierglikemi tak terkontrol, meningkatkan risiko kematian lebih tinggi dibanding diabetes melitus dengan kadar gula yang terkontrol.
Kanker
Melansir dari RSUP Dr.Kariadi, penderita kanker rentan memiliki sistem imun yang lemah akibat dari proses operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Hal ini membuat pasien kanker berisiko lebih tinggi tertular Covid-19, bahkan risiko ini bisa berakibat kematian jika diikuti dengan Covid-19.
Paru-paru
Melansir dari Hello Sehat, paru-paru merupakan organ vital dalam sistem pernapasan manusia. Gejala gangguan paru-paru antara lain sesak napas, batuk terus-menerus, dan napas pendek disertai mengi.
Ada banyak macam gangguan pada paru-paru yang bisa diderita pasien. mulai dari asma, pneumonia, bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), tuberkulosis (TBC), efusi pleura, pleuritis, dan emboli paru.
Gejala tersebut dapat merusak organ paru, sehingga perlu ditangani dengan cepat. Jika tidak, risikonya bisa berdampak pada kematian.
Hipertensi
Hipertensi merupakan penyakit yang ditandai tingginya kadar tekanan darah. Pasien penyakit lebih rentan tertular Covid-19, karena virus tersebut akan menyerang sistem imun yang melemah.
Menurut American College of Cardiology dan American Heart Association, bagi penderita hipertensi diwajibkan untuk mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter.