Update Covid-19 Global: Jelang Lockdown, Masyarakat Vietnam Langsung Panic Buying

Minggu, 22 Agustus 2021 | 09:58 WIB
Update Covid-19 Global: Jelang Lockdown, Masyarakat Vietnam Langsung Panic Buying
Ho Chi Minh statue in front of City Hall, Saigon, Ho Chi Minh City, (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Update Covid-19 global hari ini, Minggu (22/8/2021) tetap menunjukkan tren kenaikan di seluruh dunia.

Tercatat kasus Covid-19 kembali bertambah 557.406 kasus dalam 24 jam terakhir. Di waktu yang sama kematian akibat virus Corona SARS COV-2 itu juga bertambah 8.644 jiwa.

Dikutip situs Worldometers, per Minggu (22/8) pukul 07.00 WIB, total kasus Covid-19 secara global sejak mencapai 212,09 juta dengan kematian lebih dari 4,43 juta jiwa.

Kasus positif harian di dunia paling banyak masih terjadi di Amerika Serikat dengan jumlah 86.707 kasus. Diikuti Inggris 32.058 kasus dan India 31.043 kasus.

Baca Juga: Nyaris Meninggal, Paru-Paru Deddy Corbuzier Rusak Parah

Pasien COVID-19 beraktivitas di area tempat isolasi terpusat di Badung, Bali, Jumat (20/8/2021).  ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Pasien COVID-19 beraktivitas di area tempat isolasi terpusat di Badung, Bali, Jumat (20/8/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Pada angka kematian harian, Indonesia masih yang terbanyak dengan laporan lebih dari 1.300 jiwa. Terbanyak kedua ada di Rusia 797 jiwa, Meksiko 761 jiwa, dan Brasil 585 jiwa.

Belum banyak perubahan terkait peringkat negara untuk total kasus Covid-19 terbanyak. Tiga besar masih didominasi Amerika Serikat dengan 38,51 juta kasus, diikuti kedua terbanyak India 32,42 juta kasus, dan Brasil 20,55 juta kasus.

Sementara itu, Indonesia sendiri berada di urutan ke-13 dengan total kasus Covid-19 sebanyak 3,96 juta kasus. Indonesia hanya berada di bawah Italia dengan 4,47 juta kasus dan Iran 4,64 juta kasus.

Panic Buying Masyarakat Vietnam

Rencana Vietnam untuk melarang penduduk Kota Ho Chi Minh meninggalkan rumah mulai Senin (23 Agustus) telah memicu panic buying, alias berebut belanja, di pusat wabah virus corona terburuk itu.

Baca Juga: Terungkap! Deddy Corbuzier Kritis dan Nyaris Meninggal Sebelum Menghilang dari Medsos

Masyarakat yang berdesakan di pusat perbelanjaan dinilai telah merusak upaya pemerintah kota untuk menahan wabah Covid-19 yang meningkat.

Dikutip dari Channel News Asia, terjadi antrean panjang di luar pasar. Seluruh barang di rak supermarket Kota Ho Chi Minh telah kosong dibeli masyarakat yang panic buying sejak Sabtu (21/8).

"Kelihatannya kacau. Terlalu banyak orang bergegas keluar untuk membeli makanan dan barang-barang penting untuk hari-hari sulit mereka di masa depan. Saya telah berhasil membeli makanan, karena saya tidak ingin mati kelaparan sebelum mati karena virus corona," kata salah seorang warga bernama Nguyen di Distrik 2 kota tersebut.

Padahal, sebelum memutuskan penutupan kota, Satgas Covid-19 Ho Chi Minh telah memastikan bahwa pasokan makanan akan tetap tersedia selama lockdown.

"Kota ini siap dengan langkah-langkah untuk memasok makanan dan barang-barang penting bagi penduduk," kata wakil kepala satuan tugas virus corona Ho Chi Minh, Phan Van Mai.

Hingga saat ini, vietnam telah mencatat 336.707 kasus infeksi virus corona dan 7.540 kematian. Kota Ho Chi Minh jadi pusat infeksi karena menyumbang kasus positif paling banyak juga 80 persen kematian, menurut kementerian kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI