Pemerintah Didesak Untuk Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 Kelompok Rentan

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 18:45 WIB
Pemerintah Didesak Untuk Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 Kelompok Rentan
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Unsplash.com/@3dparadise).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Center for Indonesia’s Strategic Development Initiative (CISDI) dan Pusat Kajian dan Advokasi Perlindungan dan Kualitas Hidup Anak Universitas Indonesia (PUSKAPA) mendorong pemerintah memprioritaskan akses vaksinasi Covid-19 untuk kelompok rentan dalam program vaksinasi nasional.

Dalam keterangan yang diterima Suara.com,Clara Siagian, MPP, Peneliti Senior PUSKAPA, menekankan program vaksinasi yang tidak memprioritaskan kelompok rentan cenderung menambahkan hambatan ganda.

“Kelompok-kelompok rentan sudah mengalami berbagai hambatan dalam mengakses vaksinasi. Semakin
miskin seseorang, sebagai contoh, semakin besar kemungkinannya tidak memiliki NIK. Mensyaratkan NIK hanya akan menciptakan lingkaran kerentanan baru bagi orang-orang yang sudah rentan," kata Clara.

Ilustrasi vaksinator. [Presisi.co]
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Presisi.co]

Untuk itu, CISDI dan Puskapa meminta pemerintah menggunakan variabel kerentanan sebagai berikut untuk memperluas dan memprioritaskan cakupan vaksinasi bagi kelompok-kelompok rentan. Adapun prioritas itu dengan merujuk catatan Bappenas RI, UU 39/2012, panduan SAGE WHO dan model CDC ialah:

Baca Juga: Program UVHC Dampingi Pasien Covid-19 Lakukan Isolasi Mandiri, Ini Harapan Ganjar

  • individu tanpa akses pelayanan kesehatan yang mumpuni
  • individu dengan status sosialekonomi rendah
  • individu dengan penyakit penyerta
  • kelompok demografi dengan relasi kuasa rendah, seperti lansia, anak, dan perempuan
  • individu yang alami ketersisihan sosial berdasarkan agama/kepercayaan, disabilitas, etnis/suku, dll
  • penduduk di wilayah 3T
  • individu yang tidak mampu laksanakan 5M.

“WHO melalui Scientific Study Group of Expert (SAGE) di bulan Oktober 2020 sudah mengeluarkan rekomendasi dengan penekanan pada kesetaraan (equity), penyelamatan nyawa manusia atau human rights, hingga hak atas kesehatan. Untuk itu, kelompok yang paling rentan terinfeksi seharusnya mendapat prioritas akses ke vaksinasi,” ujar Diah Saminarsih, Penasihat Senior Urusan Gender dan Pemuda untuk Direktur Jenderal WHO dan Pendiri CISDI,

Seperti diketahui, hingga 16 Agustus 2021 tercatat 54.382.680 (26,11 persen) dosis vaksin pertama dan 28.524.986 (13,69 persen) dosis vaksin kedua telah diberikan kepada masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI