Pasien Autoimun Dilarang Olahraga Berat Usai Vaksin Moderna, Kenapa?

Sabtu, 21 Agustus 2021 | 18:30 WIB
Pasien Autoimun Dilarang Olahraga Berat Usai Vaksin Moderna, Kenapa?
Petugas medis Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) memperlihatkan vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan di Banda Aceh, Aceh, Senin (9/8/2021). . ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Pengurus Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD, K-AI mengingatkan orang dengan autoimun untuk berhati-hati dan tidak sembarangan setelah disuntik vaksin Covid-19 merek Moderna.

Prof. Iris berpesan, setelah disuntik vaksin Moderna, selama satu minggu penderita autoimun sebaiknya tidak melakukan olahraga berat karena akan berbahaya untuk kesehatan jantung,

"Untuk menggunakan vaksin Moderna, selama satu minggu tidak boleh berolahraga berat, karena dia takuthya miokarditis di jantung," ujar Prof. Iris saat dihubungi suara.com beberapa waktu lalu.

Miokartitis adalah peradangan yang terjadi pada miokrdium atau otot jantung yang umumnya bisa disebabkan infeksi virus, bakteri, jamur, parasit, bahkan bisa disebabkan kondisi autoimun sendiri seperti reumatik akut.

Petugas medis Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) memperlihatkan vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan di Banda Aceh, Aceh, Senin (9/8/2021). . ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas medis Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) memperlihatkan vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan di Banda Aceh, Aceh, Senin (9/8/2021). . ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Hal ini bisa terjadi, karena menurut Prof. Iris, rerata orang dengan autoimun mengalami peningkatan D-dimer atau terjadinya pengentalan darah, yang bisa berbahaya untuk jantung karena bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

Penyempitan pembuluh darah membuat kinerja jantung menjadi berat, dan bila ditambah dengan olahraga berat akan semakin membebani jantung karena harus bekerja memompa darah lebih berat.

Itu jugalah alasan Prof. Iris menyarankan sebelum orang dengan autoimun menjalani vaksinasi Covid-19 untuk lebih dulu menjalani pemeriksaan D-dimer.

"Jadi tetap harus diantisipasi, apakah pasien itu ada riwayat pengentalan darah, karena pada pasien autoimun banyak yang D-dimernya sudah mengalami peningkatan," pungkas Prof. Iris.

Perlu diingat juga jika setelah vaksinasi, orang dengan autoimun berisiko mengalami kekambuhan gejala autoimun yang dideritanya, sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Baca Juga: Update COVID-19 Sabtu 21 Agustus: 1.365 Orang Dirawat di RSD Wisma Atlet

"Orang dengan autoimun harus dikatakan, bahwa ada kemungkinan kekambuhan autoimun bisa saja terjadi (setelah vaksinasi)," jelas Prof. Iris.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI