Suara.com - Pandemi Covid-19 yang mengharuskan banyak orang untuk isolasi atau di rumah saja tak hanya berdampak pada fisik, tapi juga psikologis. Selain memengaruhi suasana hati kita, penelitian dari Italia dan Skotlandia menemukan bahwa kehidupan dalam lockdown yang berlarut-larut juga dapat memengaruhi cara berpikir.
Dilansir dari The Guardian, sebuah penelitian di Skotlandia menemukan bahwa selama lockdown, orang-orang jauh lebih buruk daripada biasanya dalam melakukan tugas-tugas.
Sementara itu, penelitian dari survei yang dilaporkan sendiri terhadap 4.000 orang di Italia selama lockdown tahun lalu menemukan setidaknya 30% orang mengalami "gangguan ringan pada aktivitas kognitif".
"Kasus-kasus lupa di mana Anda meninggalkan kacamata atau ponsel Anda … banyak orang melaporkan kesulitan untuk tetap mengerjakan tugas, pikiran mengembara, dan gangguan. Jika Anda mengalami hal ini, Anda sama sekali tidak sendirian. Itu sangat, sangat umum," ujar Brett Hayes, profesor psikologi di University New South Wales.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Jadi Tantangan Bagi Industri Kesehatan Untuk Hadirkan Solusi
Untungnya, ada beberapa langkah kecil yang dapat Anda ambil untuk membantu mengurangi masalah ini serta berdampak positif pada suasana hati.
1. Paksa diri untuk bergerak
Viviana Wuthrich, direktur Pusat Penuaan, Kognisi, dan Kesejahteraan di Universitas Macquarie, mengatakan bahwa sangat normal untuk merasa tidak termotivasi tentang olahraga (dan yang lainnya) tetapi "ini tentang mendorong diri sendiri untuk melakukannya".
"Motivasi adalah pola pikir, dan lockdown menciptakan motivasi rendah … Anda mungkin harus memaksakan diri untuk berolahraga, bekerja atau bahkan melakukan sesuatu yang menyenangkan," jelasnya.
Olahraga sangat penting untuk suasana hati dan pikiran karena membakar hormon stres kortisol.
Baca Juga: Masih Pandemi Covid-19, Rumah Dinas Ketua DPRD Sumbar Malah Direhab, Biayanya Rp 5,69 M
2. Luangkan waktu untuk ngobrol
Jika Anda membiarkan diri Anda menjadi terlalu terisolasi, masalah kognitif ini cenderung menjadi lebih buruk. Ngobrol langsung dengan orang-orang di rumah atau video call teman akan membantu, karena membuat memori dan perhatian tetap terjaga dan fokus.
Bersosialisasi dengan cara apa pun, asal tidak melanggar protokol kesehatan sangat dianjurkan.
3. Membuat perbedaan
Menjaga rutinitas bagi banyak orang adalah hal penting. Namun di situasi pandemi sekarang, rutinitas yang sama tiap hari mungkin menjadi monoton dan membosankan. Di sinilah perlu sebuah penyegaran.
Hayes menyarankan untuk memperkenalkan variasi, seperti mengubah rute berjalan atau berlari Anda setiap hari atau melakukan panggilan telepon dengan seseorang yang sudah lama tidak Anda ajak bicara. "Apa pun yang memecah konteks berulang," ungkapnya.
4. Lakukan hal-hal kecil yang membuat senang
Jika Anda biasanya senang mencoba hal-hal baru, memperkenalkan beberapa hal baru dalam hidup Anda juga dapat membantu suasana hati selama pandemi.
"Kami tidak bisa pergi dan melakukan hal-hal menyenangkan yang sangat keren … tetapi ada banyak hal yang harus dilakukan, ini tentang mengubah sikap itu. Lakukan sesuatu yang menyenangkan tetapi belum tentu mengasyikkan: lakukan teka-teki, dengarkan musik, bahkan gali instrumen lama yang belum pernah Anda sentuh," jelas Viviana Wuthrich
Setiap kegiatan kecil yang menyenangkan ini secara bertahap akan mengangkat suasana hati Anda.