Waduh! 3.000 Kartu Vaksinasi Palsu Asal China Beredar di Amerika Serikat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 08:55 WIB
Waduh! 3.000 Kartu Vaksinasi Palsu Asal China Beredar di Amerika Serikat
Pencetakan kartu vaksin kini menjadi angin segar bagi bisnis percetakan setelah alami pasang surut ekonomi akibat pandemi COVID-19, Rabu (11/8/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat memberikan peringatan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan sertifikat vaksin palsu, yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas.

Sertifikat vaksin palsu menjadi sorotan setelah Lembaga Perlindungan Budaya dan Perbatasan Amerika Serikat (CBP) di Anchorage menyita lebih dari 3.000 kartu vaksinasi COVID-19 palsu yang dikirim dari China.

Kartu-kartu itu mempunyai kualitas cetak yang rendah, tetapi sangat persis dengan sertifikat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat yang diberikan kepada penerima vaksin, kata CBP melalui pernyataan.

Pengiriman yang tiba Alaska itu menyusul penyitaan serupa yang dilaporkan CBP pekan lalu di Memphis. Kartu-kartu palsu yang disita di Memphis juga berasal dari China.

Baca Juga: Ribuan Kartu Vaksinasi Covid-19 Palsu Asal China Disita Amerika

Ilustrasi sertifikat vaksin. [Ist]
Ilustrasi sertifikat vaksin. [Ist]

"Mengamankan kartu-kartu ini dari jalanan dan dari tangan si penjual penting untuk keselamatan warga Amerika," kata direktur area pelabuhan Area Port of Anchorage melalui pernyataan.

"Menjaga kesejahteraan sesama warga Alaska menjadi salah satu dari banyak dan beragam tanggung jawab yang dipikul CBP."

Kartu-kartu palsu yang disita itu berada dalam proses pengiriman untuk tujuan di seluruh AS selain Alaska, kata asisten direktur area pelabuhan di Anchorarene, Kymberly Fernandez.

Ia menyebutkan bahwa penyelidikan masih berlangsung.

Bandara Internasional Ted Stevens Anchorage, tempat perusahaan FedEx memiliki pusat kegiatan internasional, berada di urutan keempat di dunia untuk operasi kargo.

Baca Juga: Belum Wajibkan Kartu Vaksin ke Jamaah Salat Jumat, Pengelola Masjid JIC: Masih Sosialisasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI