Suara.com - Stunting merupakan masalah kesehatan serius yang hingga kini masih menjadi momok bagi anak Indonesia. Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.
Sebagai salah satu upaya mencegah stunting, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan kampanye Tumpeng Gizi Seimbang pada 2013, dilanjutkan dengan Isi Piringku pada 2016 hingga saat ini. Kabar baiknya, ibu dapat mencegah stunting dengan melakukan langkah-langkah pencegahan.
Langkah pencegahan yang dimaksud di antaranya menjalankan rekomendasi Isi Piringku, yakni dalam satu piring makan harus tersedia lengkap, mulai dari makanan pokok, lauk-pauk, dan sayur atau buah-buahan.
Komposisi Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan RI terdiri dari makanan pokok sepertiha porsi, sayur sepertiga porsi), serta sisanya adalah lauk-pauk dan buah-buahan sepertiga porsi.

"Namun untuk balita, porsi lauk perlu ditambahkan lebih banyak,” kata Dokter Nurul Ratna Mutu Manikam dalam live Instagram Digifest Penuhi Nutrisi si Kecil untuk Cegah Stunting yang diselenggarakan Komunitas Ibu2Canggih, dikutip Suara.com dari siaran pers, Jumat (20/8/2021).
Makanan pokok yang dimaksud bukan hanya nasi, melainkan juga bisa divariasikan dengan kentang, singkong, jagung, sagu, ubi, dan lain-lain.
Sedangkan lauk-pauk bisa berupa protein hewani daging sapi, ayam unggas, ikan, telur, serta protein nabati tahu, tempe, dan produk olahannya. Sementara sayur dan buah untuk si Kecil bisa berupa sawi, bayam, pepaya, jeruk, dan sebagainya.
"Menu makanan yang disiapkan harus bervariasi. Dalam satu menu harus ada makanan pokok, lauk pauk berupa protein hewani dan nabati, dan juga ada sayur. Buah juga ditambahkan sebagai makanan selingan pada jadwal pemberian MPASI (makanan pendamping ASI),” tambah Dokter Nurul.
Secara keseluruhan, kata Dokte Nurul, stunting pada anak bisa dicegah sedini mungkin. Hal yang dapat Ibu lakukan saat si Kecil masih berusia di bawah 5 tahun adalah memenuhi nutrisi optimal sejak 1000 hari pertama kehidupannya (sejak hamil hingga usia anak 3 tahun) dan memberikan ASI eksklusif minimal enam bulan.
Baca Juga: Orangtua, Yuk Penuhi Hak Nutrisi dan Pendidikan Anak dengan Cara Ini!
Saat anak menginjak usia enam bulan, kenalkan MPASI yang mengandung gizi seimbang berisi zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral dari sayur dan buah).