Suara.com - Belakangan banyak diperbincangkan di sosial media tentang pilihan tak memiliki anak untuk seorang yang sudah menikah atau childfree. Di Indonesia, pilihan untuk childfree sendiri masih tabu di mana menyisakan berbagai anggapan buruk bagi pasangan yang memilih tak punya anak.
Influencer Gita Savitri juga sempat mendapatkan kritik ketika ia dan suaminya memutuskan untuk childfree.
Melansir dari WebMD, survei Pew Research Center tahun 2007 menunjukkan bahwa sikap tentang apakah anak-anak merupakan bagian integral dari suatu hubungan mulai berubah. Hanya 41 persen orang Amerika mengatakan anak-anak sangat penting untuk pernikahan yang sukses.
Alasan yang diberikan pasangan tanpa anak sangat beragam. Bagi banyak orang, mereka tidak memiliki dorongan kuat untuk menjadi orang tua.
Baca Juga: Ingin Rumah Tangga yang Tenteram? Ini 5 Aturan yang Mesti Kalian Patuhi
Banyak pasangan menyebutkan batasan keuangan, tantangan pengasuhan anak, dan batasan waktu mengasuh anak juga menjadi alasan tak memiliki anak. Beberapa memilih untuk tak punya anak karena masalah lingkungan, politik, dan kelebihan populasi di bumi.
Pasangan-pasangan lain juga beralasan bahwa mereka mengalami masa kecil yang penuh kekerasan dan terlalu terluka untuk menjadi orangtua. Tak sedikit pasangan juga menolak keterbatasan karir saat menjadi orangtua.
Elaine Gibson, terapis pernikahan dan keluarga yang berbasis di Atlanta dan konselor profesional, mengatakan bahwa banyak orang luar masih membuat asumsi negatif tentang status bebas anak dari pasangan.
"Pasangan yang jelas-jelas tidak ingin punya anak menemukan stigma sosial," katanya.
"Namun ketika pasangan berterus terang dan memiliki banyak hal menarik yang terjadi dalam hidup mereka meski tanpa anak, banyak orang-orang disekitar mereka mengalami energi positif dari orang-orang yang mutuskan tak memiliki anak," imbuh Gibson.
Baca Juga: Cerita Bule Prancis Nikahi Gadis Indonesia, Lakukan Hal Kocak saat Ijab Kabul
Pada dasarnya childfree adalah pilihan sadar pasangan untuk tak memiliki anak, baik memiliki kemampuan secara biologis atau tidak untuk memiliki anak..