Suara.com - Pengiriman perdana vaksin Covid-19 Pfizer tiba di Indonesia hari ini sebanyak 1,56 juta dosis. Tak seperti vaksin Moderna sebelumnya yang sebagian stok dikhususkan untuk vaksin booster bagi tenaga kesehatan, Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa tidak ada alokasi sasaran khusus untuk vaksin Pfizer.
Sesuai rencana awal, juru bicara vaksinasi Kemenkes dr. Nadia Tarmidzi mengatakan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer diperuntukkan bagi ibu hamil dan orang dewasa.
"Tidak ada (alokasi khusus), masyarakat di atas 18 tahun dan bumil," kata Nadia saat dihubungi suara.com, Kamis (19/8/2021).
Sebelumnya, melalui surat edaran Kemenkes tanggal 2 Agustus 2021, yang ditandatangani oleh Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein, disebutkan bahwa Pfizer jadi salah satu jenis vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada ibu hamil.
Baca Juga: Kematian Ibu Hamil saat Terpapar COVID 19 di Sumsel Naik 10 Persen
Selain Pfizer, Kemenkes juga menyediakan vaksin Covid-19 Moderna, dan vaksin platform inactivated Sinovac, sesuai ketersediaan.
"Pemberian dosis pertama vaksinasi Covid-19 tersebut dimulai pada trimester kedua kehamilan dan untuk pemberian dosis kedua dilakukan sesuai dengan interval dari jenis vaksin," tertulis dalam surat edaran tersebut.
Vaksin Covid-19 pfizer telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorisation dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) sejak pertengahan Juli lalu.
Ketua Badan POM Penny Lukito mengatakan, vaksin tersebut sebenarnya bisa digunakan untuk program vaksinasi Covid-19 mulai dari kelompok usia 12 tahun ke atas.
"Jadi bisa diberikan pada remaja berusia di atas 12 tahun ke atas. Diberikan secara injeksi intramuskular 0,3 ml dengan 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu tiga minggu," kata Penny dalam konferensi pers daring, Kamis (15/7/2021).
Baca Juga: Anies Sebut 3 Juta Warga ber-KTP DKI Belum Divaksin, Bakal Dibujuk Ibu-ibu PKK
Dipertimbangkan dari aspek keamanan dan efikasi vaksin tersebut hasilnya menunjukkan bahwa secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi oleh semua kelompok usia.
Penny menyebutkan efek samping yang paling umum terjadi dari imunisasi vaksin Pfizer di antaranya, nyeri badan bekas suntikan, kelelahan, nyeri badan, nyeri otot, nyeri sendi, dan demam.
"Berdasarkan data uji klinik fase 3 menunjukkan efikasi usia 16 tahun ke atas adalah 95,5 persen dan pada remaja usia 12 sampai 15 tahun adalah 100 persen," ucapnya.
Data imunogenitas juga menunjukkan pemberian 2 dosis vaksin Comirnaty dalam selang 3 minggu itu menghasilkan respon imun yang baik, lanjut Penny. Lantaran menggunakan platform mRNA, Penny mengatakan, bahwa vaksin buatan Pfizer-Biontech itu memiliki tempat penyimpanan khusus dengan suhu minus 90 sampai minus 60 derajat Celcius.
"Tentunya ini adalah hal yang perlu dikawal dalam pendistribusian. Namun PT Pfizer telah menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sampai ke titik penyuntikan," kata Penny.