WHO Sudah Prediksi Dosis Tambahan Vaksin Covid-19 akan Dibutuhkan

Kamis, 19 Agustus 2021 | 16:26 WIB
WHO Sudah Prediksi Dosis Tambahan Vaksin Covid-19 akan Dibutuhkan
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Unsplash.com/@3dparadise).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan situasi pandemi virus corona Covid-19 yang mulai mengerikan setelah Munculnya sejumlah varian.

Beberapa negara pun telah berusaha memberikan dosis tambahan vaksin Covid-19 untuk memberikan perlindungan yang lebih kuat kepada warganya.

Pejabat kesehatan di AS sendiri merekomendasikan dosis tambahan vaksin Covid-19 untuk semua orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 penuh.

Dr Soumya Swaminathan menyatakan bahwa banyaknya orang yang tidak vaksin Covid-19 akan mendorong sejumlah varian virus corona baru, seperti varian Delta yang tengah menjadi ancaman baru.

Baca Juga: Deteksi Virus Corona Covid-19, Perhatikan 5 Perubahan Kuku Ini!

"Kami yakin dengan jelas bahwa data tidak menunjukkan bahwa dosis tambahan vaksin Covid-19 tidak diperlukan," kata Swaminathan dikutip dari Fox News.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)

Dr Swaminathan mengatakan lebih banyak pemahaman yang melatarbelakangi keputusan AS untuk memberikan dosis tambahan vaksin Covid-19 kepada orang-orang dengan sistem kekebalan lemah.

Pejabat WHO telah berulang kali menyatakan keprihatinannya terhadap varian virus corona yang terus bermunculan dan tidak terkendali. Apalagi, beberapa varian virus corona kebal terhadap vaksin Covid-19.

"Jika kita mempertimbangkan hal ini, kami berencana memberikan dosis tambahan vaksin Covid-19 kepada orang-orang," kata Dr Michael Ryan, kepala kedaruratan WHO.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, mengatakan 10 negara telah memberikan 75 persen dari semua pasokan vaksin Covid-19 pada warganya. Sedangkan, negara-negara berpenghasilan rendah telah memvaksinasi hampir 2 persen dari total penduduknya.

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Covid-19 Terus Bermunculan, Apakah Selalu Lebih Berbahaya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI