Suara.com - Pejabat tinggi kesehatan Amerika Serikat (AS) mulai memberikan suntikan penguat vaksin Covid-19 untuk orangutan Amerika mulai 20 September 2021 sambil menunggu tinjauan FDA.
Rencananya, mereka akan memberikan suntikan penguat vaksin Covid-19 untuk manusia yang telah menerima suntikan kedua vaksin Covid-19 terakhir pada 8 bulan lalu.
Sebelumnya, vaksin Covid-19 yang telah disahkan di Amerika Serikat sangat efektif dalam mengurangi risiko infeksi parah, rawat inap, dan tingkat kematian akibat virus corona Covid-19 varian Delta.
"Karena banyak vaksin Covid-19 yang mengalami penurunan perlindungan dari waktu ke waktu. Maka, dosis tambahan vaksin Covid-19 diperlukan untuk memberikan perlindungan jangka panjang," kata para pejabat kesehatan AS dikutip dari Fox News.
Baca Juga: Deteksi Virus Corona Covid-19, Perhatikan 5 Perubahan Kuku Ini!
Mereka pun telah menganalisis data ilmiah dari AS dan seluruh dunia untuk memahami lamanya perlindungan dari vaksin Covid-19 bertahan dan seberapa perlunya dosis tambahan vaksin Covid-19.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Pejabat FDA, Ahli Bedah Umum AS, Direktur NIH hingga kepala medis Presiden Biden, mengatakan data sekarang ini menunjukkan perlindungan dari vaksin Covid-19 berkurang dari waktu ke waktu.
Perlindungan dari vaksin Covid-19 ini bisa berkurang dalam beberapa bulan mendatang, terutama pada orang yang berisiko tinggi terinfeksi atau vaksinasi selama fase awal peluncuran program.
Karena itu, mereka menyimpulkan perlunya dosis tambahan vaksin Covid-19 untuk memaksimalkan perlindungan yang jangka panjang. Mereka pun telah memastikan keamanan dan efektivitas dosis tambahan vaksin Covid-19 mRNA, seperti vaksin Pfizer dan Moderna.
Mereka pun siap untuk menawarkan dosis tambahan vaksin Covid-19 kepada semua orang Amerika mulai 20 September 2021 dan mulai dari orang yang terakhir menerima suntikan kedua vaksin Covid-19 pada 8 bulan terakhir.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Covid-19 Terus Bermunculan, Apakah Selalu Lebih Berbahaya?
Kelompok ini mungkin mencakup petugas perawatan medis dan penghuni panti jompo yang mendapatkan dua kali suntikan vaksin Covid-19 lebih awal.