Anak Alami Bibir Sumbing, Psikolog Sebut Dukungan Keluarga Sangat Penting

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 19 Agustus 2021 | 11:55 WIB
Anak Alami Bibir Sumbing, Psikolog Sebut Dukungan Keluarga Sangat Penting
Ilustrasi anak (pixabay.com/LuidmilaKot)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Psikolog menyebut anak yang mengalami bibir sumbing perlu mendapatkan dukungan penuh dari keluarga.

Hanlie Muliani, psikolog klinis dari Universitas Indonesia, menekankan bahwa bibir sumbing yang dialami anak bukanlah sebuah aib.

"Tepat rasanya sebagai sebuah keluarga saling menerima kondisi satu sama lain khususnya ketika memiliki anak dengan kondisi sumbing. Penerimaan dan dukungan dari pihak keluarga merupakan pondasi utama bagi kekuatan dan kepercayaan diri seorang anak,” kata Hanlie dilansir ANTARA.

Psikolog Klinis untuk Anak, Remaja, dan Edukasi di Sahabat Orangtua & Anak (SOA) menjelaskan perilaku, ekspektasi, dan dukungan orangtua terhadap anak sangat berpengaruh.

ilustrasi operasi mulut, bibir sumbing [shutterstock]
ilustrasi operasi mulut, bibir sumbing [shutterstock]

Penerimaan adalah sesuatu yang tidak kalah penting dan perlu dilakukan secara bertahap bahkan sebelum, dan sesudah operasi sumbing.

Konseling dan bimbingan bagi keluarga dan anak saat melalui proses memainkan peran penting dalam perawatan bibir sumbing. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa keluarga mendapatkan pemahaman yang tepat akan kondisi tersebut, dan kondisi mental anak dapat berkembang secara baik dan optimal.

Secara global, setiap 3 menit seorang bayi terlahir dengan kondisi bibir sumbing dan/atau celah langit-langit, yang dalam jangka panjang akan memengaruhi berbagai aspek kehidupan sang anak.

Berbagai komplikasi kesehatan seperti kesulitan makan, bernapas, mendengar, berbicara, serta meningkatnya resiko malnutrisi; adalah dampak fisik yang bisa terjadi.

Lebih jauh, anak dengan bibir sumbing dan juga orangtuanya beresiko mendapatkan tekanan dari sekitar dan masalah psikologis akibat stigma sosial.

Baca Juga: Kata Psikolog, Tidak Percaya COVID-19 Tanda Orang Kurang Berpikir Kritis

Country Manager Smile Train Indonesia, Deasy Larasati, mengatakan lembaga amal penyedia operasi bibir sumbing gratis itu ingin terus mendukung terciptanya senyum merdeka untuk anak-anak Indonesia. Pihaknya ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya urgensi penanganan bibir sumbing dan/atau celah langit-langit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI