Takut Tertular Covid-19, Lelaki Ini Mengunci Istri dan Anak Dalam Rumah Selama Dua Minggu

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 18 Agustus 2021 | 14:17 WIB
Takut Tertular Covid-19, Lelaki Ini Mengunci Istri dan Anak Dalam Rumah Selama Dua Minggu
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria Malaysia berusia 43 tahun yang tinggal di Thailand ditangkap setelah dia mengunci istrinya dan dua putranya di rumah selama hampir seminggu karena fobia terhadap Covid-19.

Dilansir dari World of Buzz, menurut Astro Awani, laki-laki asal Kuala Lumpur itu saat ini tinggal di Hatyai, Songkhla, Thailand Selatan.

Kapolsek Hatyai Pol. Kolonel Akrawut Taneerat mengatakan, laki-laki itu telah tinggal di sana bersama keluarganya sejak pandemi merebak pada Maret 2020.

Khawatir keluarganya akan terinfeksi Covid-19, ia mengunci istri dan dua anaknya selama hampir seminggu di ruko dua lantai yang mereka tinggali saat ini.

Baca Juga: Psikolog UI: Orang Tak Percaya COVID-19 Cenderung Tidak Kritis

Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)

"Laki-laki itu tidak mengizinkan istri dan dua anaknya keluar rumah dan mulai mengunci semua pintu agar tidak terinfeksi Covid-19,” kata Akrawut Taneerat.

"Istrinya khawatir tentang sesuatu yang buruk terjadi, jadi dia mengajukan laporan polisi hari ini dan berharap polisi dapat membantu."

BERNAMA melaporkan bahwa laki-laki itu kemudian ditangkap oleh polisi dan saat ini berada dalam tahanan polisi di Kantor Polisi Hatyai.

Laki-laki tersebut dilaporkan menderita gangguan jiwa dan diperkirakan akan dibawa ke psikiater pada 16 Agustus mendatang.

"Polisi Thailand akan melakukan penyelidikan lebih lanjut termasuk catatan masuknya dia ke Thailand," kata Akrawut Taneerat.

Baca Juga: INFOGRAFIS: Busui Positif Covid-19 Boleh Menyusui Langsung si Bayi!

Thailand mencatat 22.086 kasus baru Covid-19 pada 15 Agustus dan 217 kematian sehingga jumlah kematian menjadi 7.343.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI