Pada Lansia, Vaksin Moderna Tingkatkan Antibodi Lebih Tinggi Ketimbang Pfizer

Rabu, 18 Agustus 2021 | 08:54 WIB
Pada Lansia, Vaksin Moderna Tingkatkan Antibodi Lebih Tinggi Ketimbang Pfizer
Vaksin Moderna. [Nhac Nguyen/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian menunjukkan bahwa efektivitas vaksin Moderna lebih baik dari Pfizer pada lansia. Studi tersebut adalah laporan penelitian dari University of Toronto dan Sinai Health.

Melansir dari Medical Xpress, penelitian mengungkapkan perbedaan halus antara respons imun dari penghuni panti jompo yang menerima vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Penelitian menunjukkan bahwa penghuni panti jompo di Ontario yang menerima vaksin Pfizer memiliki respons antibodi yang lebih rendah terhadap varian Alpha, Beta, dan Gamma dari Covif-19 dibandingkan mereka yang divaksinasi dengan vaksin Moderna.

"Studi kami memang meningkatkan kekhawatiran tentang respons terhadap vaksinasi di beberapa penghuni panti jompo di Ontario yang secara keseluruhan merespons vaksinasi lebih lemah," kata Anne-Claude Gingras, profesor genetika molekuler di U of T's Temerty Faculty of Medicine. dan ilmuwan senior di Lunenfeld-Tanenbaum Research Institute (LTI), Sinai Health.

Baca Juga: Bantu Anak Yatim Korban Covid-19, Pemkot Bogor Diminta Gunakan Santunan Kematian

"Dalam populasi ini, vaksin Moderna memungkinkan lebih banyak penduduk untuk menghasilkan respons antibodi yang mampu menetralkan beberapa varian SARS-CoV-2," tambah Gingras.

Sebuah botol vaksin Pfizer untuk Covid-19 di sebuah rumah sakit di Le Mans, Prancis. [AFP/Jean Francois Monier]
Sebuah botol vaksin Pfizer untuk Covid-19 di sebuah rumah sakit di Le Mans, Prancis. [AFP/Jean Francois Monier]


Studi ini telah diposting minggu lalu di medRxiv, server pra-cetak untuk penelitian ilmu kesehatan. Penelitian memeriksa antibodi total dan penetral yang diproduksi sebelum dan sesudah vaksinasi, membandingkan 198 penghuni panti jompo dengan 78 pengasuh dan staf. 

Semua vaksin diberikan tiga sampai empat minggu terpisah dan sampel diambil 14 sampai 28 hari setelah dosis kedua vaksin.

Hasil studi menunjukkan bahwa perbedaan antara tanggapan terhadap kedua vaksin lebih umum terhadap varian yang menjadi perhatian.

Antibodi penetral terhadap varian Beta tidak terdeteksi pada hampir 38 persen pernguni yang divaksinasi dengan vaksin Pfizer, dibandingkan dengan 11,5 persen  yang divaksinasi dengan vaksin Moderna.

Baca Juga: Epidemiolog Unhas: Kasus Kematian Covid-19 di Sulsel Cenderung Usai Produktif

Pada varian Gamma, 29 persen dari mereka yang divaksinasi dengan Pfizer tidak menetralkan varian tersebut, sedangkan hanya lima persen dari mereka yang divaksinasi dengan Moderna tidak dapat menetralkan Gamma.

Studi ini juga menunjukkan bahwa pengasuh dan staf, dengan usia rata-rata 47 tahun, menghasilkan lebih banyak antibodi penetralisir dibandingkan dengan penduduk, yang usia rata-ratanya 89 tahun. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI