Meski Iseng, Psikolog Sebut Tren Pamer Saldo ATM Bisa Bikin Insecure

Selasa, 17 Agustus 2021 | 14:38 WIB
Meski Iseng, Psikolog Sebut Tren Pamer Saldo ATM Bisa Bikin Insecure
Ilustrasi Pamer Saldo ATM. (TikTok/@azzrruull)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski hanya iseng, tindakan pamer saldo ATM dengan nominal banyak di media sosial berisiko menimbulkan rasa insecure lho!

Hal tersebut diungkap oleh Konsultan Psikologi sekaligus CEO Shine Consulting, Lina Karlina S.Psi.

"Sangat bisa bikin orang insecure. Kalau insecure, orang tersebut pasti jadi merasa iri," ungkapnya saat dihubungi Suara.com, Senin (16/8/2021).

Menurutnya, pamer rekening saldo di media sosial bisa menjadi cara untuk mendapat atensi followers dan bertingkah seakan telah memiliki segalanya.

Baca Juga: Viral Video MUA Cilik Make Up Bocil Bak Profesional, Hasilnya Bikin Insecure

Lalu apakah itu tanda narsistik? Kata Lina, pamer saldo rekening tidak selalu menunjukkan sifat narsistik, apalagi hal tersebut banyak juga dilakukan orang lain.

"Tapi berbeda jika benar-benar narsistik, itu motifnya bisa jadi gak mau kalah sama apa yang orang lain pamerin. Bahkan tindakan ini seperti membandingkan diri dan meremehkan orang lain," ungkap Lina Karlina lebih lanjut.

Lalu, apakah pamer rekening di media sosial bisa menjadi sebuah motivasi untuk sukses?

Menurut Lina Karlina, semua tergantung cara pandang masyarakat terhadap hal tersebut.

"Tergantung cara tanggapan masyarakatnya. Dari fenomena itu akan ada kesan yang memberi motivasi, dan ada juga yang justru insecure," katanya.

Baca Juga: Viral Ganteng Review Saldonya Dong, Psikolog Singgung Dampak Pamer Saldo ATM

"Termotivasinya kalau self talk ‘Oh ada ya orang biasa punya saldo sebanyak itu, berarti gue suatu saat pasti bisa’," tambahnya.

Sebaliknya, jika orang menanggapinya dengan insecure, lanjut Lina, justru mereka akan membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain, yang pada akhirnya menimbulkan rasa tertekan.

"Akhirnya stres sendiri, padahal kan proses hidup orang itu justru berbeda-beda," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI