Suara.com - Seorang anak berusia 7 tahun meninggal dunia setelah mengalami infeksi otak langka dan mematikan, yang disebabkan infeksi amuba yang memakan otaknya.
Peristiwa nahas ini terjadi di California Utara, setelah anak tersebut berenang di danau air tawar beberapa hari lalu, dan harus dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD) UC Davis Medical Center pada 30 Juli 2021 karena mengalami pembangkakan otak parah.
Setelah dirawat di rumah sakit menggunakan berbagai alat yang menopang hidup, pada 7 Agustus 2021 ia dinyatakan meninggal dunia akibat meningoensefalitis amuba primer (PAM), yakni sejenis infeksi amuba yang menyebabkan kehancuran otak.
Infeksi PAM disebabkan oleh amuba mikroskopis, naegleria fowleri yang banyak ditemukan di air tawar hangat seperti danau, sungai, dan mata air panas.
Baca Juga: Anak Rewel Minta Digendong Ibu, Bapak ini Rela Pakai Baju Istrinya
Petugas medis menduga anak tersebut mendapatkan infeksi amuba dari danau air tawar Tehama, tempat ia berenang sebelum akhirnya jatuh sakit.
Menurut keterangan pers Badan Layanan Kesehatan Tehama pada 4 Agustus lalu menyebutkan jika kondisi ini sangat jarang terjadi, hanya ada 10 kasus yang dilaporkan di California sejak 1971 lalu.
Adapun proses infeksi naegleria fowleri biasanya dimulai ketika air yang terkontaminasi amuba tersebut masuk ke hidung, yang akhirnya naik ke otak dan menghancurkan jaringan otak.
Namun, menelan air yang terkontaminasi naegleria fowleri tidak akan membuat orang terinfeksi, tapi solusi terbaik untuk mencegahnya yakni menghindari berenang di air tawar.
Tapi jika terpaksa berenang di air tawar, solusinya tidak memasukan kepala di dalam air atau menggunakan penjepit hidung, mencegah air masuk ke hidung dan menyebar ke kepala.
Baca Juga: Disebut Netizen Mandul, Dewi Perssik: Mau Mandul Kek Mau Enggak, Alhamdulillah Saya...
Dari semua kasus infeksi yang pernah terjadi, cenderung fatal dengan peluang selamat atau sembuh kurang dari 3 persen.
Beberapa faktor yang membuat orang mampu bertahan di antaranya deteksi dini, dan pengobatan eksperimental yang disebut miltefosine, dilengkapi dengan aneka perawatan agresif lainnya untuk mengurangi pembengkakan otak.