Suara.com - Jauh sebelum pandemi Covid-19, Dokter Zaidul Akbar mengatakan kebiasaan berjemur sudah menjadi sunnah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW karena baik untuk kesehatan.
Dokter Zaidul menyebut, berjemur di bawah sinar matahari bisa meningkatkan jumlah bakteri baik atau probiotik dalam tubuh.
"Makanya disunahkan atau disarankan untuk berjemur, fungsinya sebenarnya meningkatkan keragaman bakteri yang ada pada badan kita. Supaya supaya bakteri tadi berkembang lebih baik," ujarnya dalam kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, Selasa (17/8/2021). Lihat lebih lengkap di sini.
Dokter pencetus konsep jurus sehat rasulullah (JSR) itu mengungkap Nabi Muhammad SAW memiliki kebiasaan membalurkan tubuhnya dengan minyak zaitun sebelum berjemur.
Baca Juga: Waduh, Menkeu Sri Mulyani Bilang Covid-19 Bakal Jadi Endemi Tahun Depan
Menurut dokter Zaidul, minyak zaitun inilah yang berfungsi sebagai prebiotik atau makanan untuk si bakteri baik sehingga berkembang biak, dan bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
"Kalau sempat berjemur ambil minyak zaitun balurin ke badan, itu makanan terbaik untuk bakteri-bakteri tadi," pungkas dr. Zaidul
Sementara itu menurut Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp. A(K) menjelaskan durasi berjemur harus tepat sesuai dengan warna kulit.
Untuk kulit putih hanya perlu berjemur kurang lebih lima menit, kuning langsat sepuluh menit, kulit cokelat 30 menit, sawo matang 15 hingga 20 menit dan kulit hitam 30 hingga 60 menit.
Pastikan juga sebanyak 20 hingga 30 persen bagian tubuh menerima paparan sinar matahari. Tujuannya agar tubuh mendapat sinar UVB dengan baik.
Baca Juga: Sempat Menghadap Jokowi, Prabowo Tawarkan Anggaran Kemenhan untuk Tangani Covid-19