Hindari 10 Kebiasaan Ini Jika Tidak Ingin Mendadak Kena Serangan Jantung

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 17 Agustus 2021 | 08:59 WIB
Hindari 10 Kebiasaan Ini Jika Tidak Ingin Mendadak Kena Serangan Jantung
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan jantung masih menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia. Jantung berperan sangat penting bagi kelangsungan hidup. Ketika jantung tidak bisa lagi bekerja sebagaimana mestinya, berbagai penyakit kronis, seperti serangan jantung dapat mengancam jiwa.

Kabar baiknya, Anda dapat membuat perubahan yang cepat dan mudah pada gaya hidup untuk mengurangi risiko serangan jantung.

Tak ada kata terlambat, berikut dilansir dari Eat This, kebiasaan yang perlu dihindari untuk menjauhkan diri dari serangan jantung.

1. Tidak Memeriksakan Tekanan Darah Anda

Baca Juga: 4 Kebiasaan yang akan Merusak Reputasimu, Waspada dengan Media Sosial!

Apakah tekanan darah Anda dalam kisaran yang sehat? Untuk menurunkan risiko Anda, periksakan tekanan darah Anda segera dan secara teratur. Ikuti diet jantung sehat, turunkan berat badan dan tetap aktif.

2. Tidak mengetahui tingkat kolesterol

Seiring bertambahnya usia, tubuh memproduksi lebih banyak kolesterol, yang dapat menumpuk di arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Para ahli menyarankan agar kolesterol Anda diperiksa setiap lima tahun, tetapi orang dewasa yang lebih tua mungkin perlu melakukan lebih sering. Tingkat kolesterol total Anda harus kurang dari 200 miligram per desiliter (mg/dL), dengan tingkat LDL kurang dari 100 mg/dL dan tingkat HDL 60 mg/dL atau lebih tinggi.

3. Terlalu banyak asupan lemak jenuh

Makan makanan tinggi lemak jenuh meningkatkan kolesterol LDL dalam darah Anda, yang meningkatkan risiko serangan jantung. Makanan tinggi lemak jenuh seperti ayam dengan kulit, mentega dan keju.

Baca Juga: Sering Nyeri Dada Usai Berlari, Apakah Tanda Memiliki Penyakit Jantung?

Dikomendasikan agar hanya mengonsumsi 13 gram lemak jenuh per hari. Di sisi lain fokuskan pola makan pada protein tanpa lemak dan sebanyak mungkin buah dan sayuran berwarna.

Ilustrasi Malas Bekerja (freepik)
Ilustrasi Malas Bekgerak (freepik)

4. Tidak berolahraga

150 menit latihan intensitas sedang per minggu, atau 75 menit latihan berat, ditambah latihan penguatan otot dua kali seminggu sangat berguna untuk menghindari serangan jantung. Jika Anda berpikir Anda tidak dapat meluangkan150 menit, tetaplah bergerak. Setiap jumlah latihan lebih baik untuk jantung Anda daripada tidak sama sekali.

5. Kebanyakan minuman manis

Bukan rahasia lagi bahwa terlalu banyak dari kita minum terlalu banyak kalori harian dari yang disarankan. Sebuah studi Maret 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menemukan bahwa minum minuman manis dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian, terutama dari penyakit kardiovaskular. Sebaiknya perbanyak air putih ketimbang minuman manis.

Ilustrasi minum minuman kaleng. [Shutterstock]
Ilustrasi minum minuman kaleng. [Shutterstock]

6. Sering minum alkohol

Terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah, dan trigliserida, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Direkomendasikan wanita tidak boleh minum lebih dari satu gelas sehari, dan pria tak lebih dari dua.

7. Terlalu banyak garam

Asupan tinggi garam adalah faktor risiko utama pada tekanan darah, yang meningkatkan serangan jantung. Jadi batasi asupan garam, terlebih pada makanan cepat saji dan makanan instan yang mengandung banyak sodium.

8. Kurang tidur

Kurang tidur tak hanya membuat kita mengantuk keesokan harinya, tapi juga buruk untuk kesehatan jantung. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh CDC, orang yang tidur kurang dari 7 jam semalam dilaporkan mengalami lebih banyak serangan jantung, bersama dengan obesitas, diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi, tiga kondisi yang menyebabkan penyakit jantung.

9. Merokok

Racun dalam asap rokok merusak lapisan arteri Anda, menyebabkannya menebal, sekaligus mengurangi jumlah oksigen dalam darah. Itu meningkatkan risiko Anda terkena serangan jantung. Untuk itu berhenti merokok secepatnya, temui dokter Anda untuk mendapatkan bantuan jika perlu.

Ilustrasi lelaki merasa kesepian (Shutterstock)
Ilustrasi lelaki merasa kesepian (Shutterstock)

10. Mengisolasi diri

Perasaan kesepian dan isolasi sosial dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Heart.

Orang yang melaporkan hubungan sosial yang buruk memiliki risiko penyakit koroner 29 persen lebih tinggi, dan risiko stroke 32 persen lebih tinggi, dibandingkan mereka yang memiliki persahabatan yang kuat.

Mengapa? Para peneliti percaya kesepian meningkatkan stres kronis, yang jadi faktor risiko penyakit jantung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI