Ramai Pamer Saldo Rekening Di Sosial Media, Apa Artinya Menurut Ilmu Psikologi?

Senin, 16 Agustus 2021 | 15:56 WIB
Ramai Pamer Saldo Rekening Di Sosial Media, Apa Artinya Menurut Ilmu Psikologi?
Viral Si 'Ganteng' Pamer Saldo ATM Dikomen Kementerian Keuangan. (Instagram/@undercover.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tren pamer saldo rekening di media sosial sekilas terlihat tidak penting bagi sebagian orang. Namun menurut ilmu psikologi, ada alasan seseorang mau mengikuti tren ini.

Konsultan psikologi Lina Karlina mengatakan motif utama melakukan ren ini adalah untuk meningkatkan follower di media sosial.

“Karena memang sedang ramai di media sosial, biasanya orang yang memamerkan itu punya motif tersendiri. Mulai dari mencari atensi viewers, enggangement, dan juga followers,” ungkap Lina Karlina, saat dihubungi Suara.com, Senin (16/8/2021).

Menurut pamer harta di media sosial adalah tren yang berkembang hanya demi popularitas. Sebab, di akhir video selalu ada challange, yang artinya menantang orang lain untuk ikut-ikutan melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Viral Video Review Saldo di Medsos, Psikolog: Mengejar Ketenaran

Ditjen Pajak RI komentari video tren pamer saldo rekening bank - (TikTok/@owner.studente)
Ditjen Pajak RI komentari video tren pamer saldo rekening bank - (TikTok/@owner.studente)

"Jadi kesan pamernya itu berubah jadi kesan keberanian," ungkapnya lebih lanjut.

Dampak lain dari pamer harta di media sosial ini menurut Lina bisa mengundang kejahatan kriminal. Pelaku kejahatan bisa mengincar pembuat konten secara langsung atau dengan cyber attack.

Ada pula dampak psikologis lainnya yang bisa membuat orang merasa insecure dan menimbulkan kecemburuan sosial. Secara psikologis, pamer harta di media sosial bisa membuat orang lain merasa tertekan, terutama orang yang kemampuan finansialnya belum sempurna.

“Tujuannya yaitu, mencari atensi pastinya. Karena kan media sosial memang ajangnya show up, memberitahukan bahwa gue ini bisa lho, gue punya ini lho, gue mau bagi ini lho. Itu sih,” kata Lina.

Lalu, apakah pelaku pamer harta di media sosial berarti bersifat narsisistik? Menurut Lina, tidak serta merta demikian.

Baca Juga: Tiktoker Pamer Saldo Rekening 'Kurus', Komentar Ditjen Pajak Bikin Publik 'Sakit Perut'

“Tidak semuanya ya, soalnya banyak juga yang pamer saldo, tapi bukan saldo dia. Jadi hanya buat cari atensi saja,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI