Suara.com - Epidemiolog Pandu Riono mengatakan harga tes swab PCR (polymerase chain reaction) yang terjangkau sangat diperlukan untuk menangani pandemi Covid-19.
Pandu menjelaskan harga tes PCR murah dan terjangkau akan mencegah masyarakat membohongi sistem kesehatan, sehingga mengurangi risiko kasus surat PCR palsu untuk melakukan perjalanan.
"Kalau harganya masih tinggi, malah lebih mahal dari tiket pesawat, mereka lebih senang beli surat keterangan PCR palsu yang harganya Rp 100 ribu," ujar Pandu saat dihubungi suara.com, Senin (16/8/2021).
Pakar epidemiologi fakultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia itu juga mengatakan keterlibatan masyarakat untuk mau menjalani tes PCR sebelum bepergian, akan mencegah penularan virus corona kepada orang lain, sekaligus meningkatkan hasil tes Covid-19 secara signifikan melalui testing.
Baca Juga: Banyak Orang Positif Covid-19 tapi Jalan-jalan, Puan Minta Hasil PCR Keluar 1x24 Jam
Ditambah, tes PCR terjangkau juga akan membuat anggaran negara jadi lebih efisien, untuk melakukan tracing epidemiolog atau penelusuran kasus Covid-19 di masyarakat.
Misalnya kata Pandu, apabila harga tes PCR ditekan hingga Rp 250ribu, maka anggaran awal Rp 1juta untuk sekali tes terhadap satu orang, artinya anggaran bisa digunakan untuk empat orang sekaligus.
Selain itu, menekan harga tes PCR murah juga akan membuat banyak pihak yang mencari keuntungan pelayanan tes PCR jadi berpikir ulang.
"Semurah-murahnya dan semudah-mudahnya. Kalau bisa 1x24 jam (keluar hasil tes PCR) bagus," pungkas Pandu.
Sebelumnya, Presiden Jokowi merasa harga tes PCRS masih cukup mahal sehingga meminta Menkes Budi menurunkan harga, yang dinilai sekaligus bisa meningkatkan hasil tes Covid-19 secara signifikan melalui testing.
Baca Juga: Tak Sesuai Omongan Jokowi, Warga Jakarta Menjerit Harga Tes PCR Masih Mahal
"Saya sudah berbicara kepada Menteri Kesehatan mengenai hal ini. Saya minta agar biaya tes PCR berada di kisaran Rp 450.000 hingga Rp 550.000,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (15/8/2021).
Tak hanya itu, Jokowi juga meminta hasil tes PCR dapat diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1x24 jam.