Hits Health: Penyebab Penis Patah, Usia Subur pada Perempuan

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 16 Agustus 2021 | 08:44 WIB
Hits Health: Penyebab Penis Patah, Usia Subur pada Perempuan
Ilustrasi penis patah (Pixabay/derneumann)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penis patah merupakan kejadian yang tidak ingin dialami oleh lelaki manapun. Meski begitu, kejadian penis patah tetap bisa terjadi pada siapa saja. Fraktur penis atau penis patah merupakan keadaan trauma atau cedera yang terjadi pada penis yang sedang ereksi. Apa saja penyebabnya?

Berita selanjutnya adalah seputar kesuburan perempuan. Perempuan belakangan menunda kehamilan mereka untuk hamil. Namun perlu diperhartikan bahwa usia perempuan bisa berpengaruh pada potensi kehamilan. Hal ini karena oerempuan dilahirkan dengan jumlah sel telur yang tetap. Ada sekitar 1 hingga 2 juta telur pada saat kelahiran dan itu semua adalah telur yang dimiliki seseorang seumur hidup. Lalu, kapan usia subur pada perempuan?

Inilah berita hits kesehatan selengkapnya yang bisa Anda baca pagi ini!

1. Tiga Penyebab Penis Patah Paling Umum: Posisi Bercinta Hingga Jatuh Saat Ereksi

Baca Juga: Klamidia Bisa Pengaruhi Kesuburan Perempuan, Kenali Gejalanya

Ilustrasi penis / Mr P lelaki. (Shutterstock)
Ilustrasi penis / Mr P lelaki. (Shutterstock)

Penis patah merupakan kejadian yang tidak ingin dialami oleh lelaki manapun. Meski begitu, kejadian penis patah tetap bisa terjadi pada siapa saja.

dr. Vita Rahayu melalui laman Alodokter mengatakan, fraktur penis atau penis patah merupakan keadaan trauma atau cedera yang terjadi pada penis yang sedang ereksi.

Baca selengkapnya

2. Kesuburan Perempuan Berkurang Sering Tambahnya Usia, Berikut Umur Paling Subur

Ilustrasi Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil

Perempuan belakangan menunda kehamilan mereka untuk hamil. Namun perlu diperhartikan bahwa usia perempuan bisa berpengaruh pada potensi kehamilan. 

Baca Juga: Bukan Vaksinasi, Ini yang Bikin Covid-19 Picu Masalah Kesuburan Pria

Melansir dari Times of India, perempuan dilahirkan dengan jumlah sel telur yang tetap. Ada sekitar 1 hingga 2 juta telur pada saat kelahiran dan itu semua adalah telur yang dimiliki seseorang seumur hidup. 

Baca selengkapnya

3. Survei Penanganan Covid-19 di Indonesia, Hasilnya Mengejutkan!

Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)
Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)

Penanganan Covid-19 di Indonesia semakin membaik setiap harinya, dikutip dari Survei Nasional Evaluasi Kebijakan dan Peta Politik di Masa Pandemi yang dilakukan oleh Charta Politika.

Dari hasil survei yang dilakukan selama periode 12-20 Juli 2021, sebanyak 51,4% responden mengatakan bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia saat ini sangat baik dan baik, berada di atas yang menyatakan buruk dan sangat buruk (45.6%).

Baca selengkapnya

4. Kemenkes Tegaskan Tidak Ada Dosis Ketiga Vaksin Moderna untuk Masyarakat Umum

Petugas medis Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) memperlihatkan vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan di Banda Aceh, Aceh, Senin (9/8/2021). . ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas medis Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) memperlihatkan vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan di Banda Aceh, Aceh, Senin (9/8/2021). . ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menetapkan bahwa vaksin Covid-19 buatan moderna juga bisa diberikan kepada masyarakat umum, selain untuk dosis ketiga atau booster bagi tenaga kesehatan.

Namun untuk masyarakat umum, vaksin moderna hanya diberikan kepada peserta yang belum pernah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Baca selengkapnya

5. Untuk Pertama Kalinya Dalam 25 Tahun, Pantai Gading Temukan Kasus Ebola

Ilustrasi Virus Ebola (shutterstock)
Ilustrasi Virus Ebola (shutterstock)

Pantai Gading melaporkan temua kasus Ebola pertama dalam 25 tahun. Temuan kasus Ebola menjadi perhatian serius, mengingat dunia termasuk benua Afrika tengah dilanda pandemi Covid-19.

Dilansir ANTARA, Menteri Kesehatan Pierre Dimba mengatakan kasus Eboa ditemukan pada seorang gadis berusia 18 tahun yang melakukan perjalanan dari negara tetangga Guinea.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI