Suara.com - Kasus positif Covid-19 di dunia telah bertambah 467.376 kasus dalam 24 jam terakhir. Angka kematian juga bertambah 8.081 jiwa dalam update Covid-19 global terkini.
Kasus baru didominasi Iran yang melaporkan 36.376 kasus positif baru. Kemudian diikuti India 33.221 kasus, dan Amerika Serikat 30.883 kasus. Selebihnya, rata-rata negara lain melaporkan kasus di bawah 30 ribu hingga kurang dari 10 ribu.
Indonesia masih menjadi satu-satunya negara yang melaporkan angka kematian harian lebih dari seribu, dengan jumlah 1.222 jiwa.
Dikutip dari situs worldometers, per Senin (16/8) pukul 08.00 WIB, jumlah kasus Covid-19 di dunia telah mencapai 207,94 juta dengan angka kematian 4,37 juta.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Thailand Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus yang Lebih Parah
Filipina Laporkan Kasus Positif Varian Lambda
Kementerian Kesehatan Filipina telah mendeteksi kasus pertama varian Lambda Covid-19 dan mengingatkan masyarakat lebih ketat mematuhi standar protokol kesehatan.
Filipina melaporkan 14.749 kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir, menjadikan total infeksi yang terkonfirmasi di negara Asia Tenggara itu menjadi 1,74 juta.
Departemen Kesehatan juga melaporkan tambahan 270 kematian, lonjakan kematian harian tertinggi ketiga, meningkatkan jumlah kematian menjadi 30.340 jiwa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian Lambda sebagai "varian menarik" yang pertama kali diidentifikasi di Peru pada Desember 2020 lalu. Tim penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa Lambda memiliki mutasi yang melawan antibodi dari vaksin.
Dalam sebuah makalah, para peneliti memperingatkan bahwa Lambda diberi label sebagai "varian minat" daripada "varian perhatian", sebab orang mungkin tidak menyadari bahwa itu bisa menjadi ancaman serius yang berkelanjutan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Covid-19 Varian Delta Lebih Rentan Meninggal ke Orang yang Sudah Divaksin
Meskipun belum jelas apakah varian Lambda lebih berbahaya daripada varian Delta, yang sekarang mengancam populasi di banyak negara, peneliti senior Kei Sato dari Universitas Tokyo mengatakan bahwa Lambda dapat menjadi ancaman potensial bagi masyarakat manusia.
Dr Eric Topol, seorang profesor kedokteran molekuler dan direktur Scripps Research Translational Institute di La Jolla, California, mengatakan persentase kasus Lambda baru yang dilaporkan ke GISAID, database yang melacak varian SARS-CoV-2, telah menurun. Hal itu menunjukan bahwa dominasi variannya berkurang.
Para ahli penyakit juga menduga varian Lambda sepertinya tidak menyebabkan peningkatan penularan. Juga vaksin sepertinya masih bertahan dengan baik untuk melawannya, kata Dr William Schaffner, seorang ahli penyakit menular di Vanderbilt University Medical center, dikutip dari Channel News Asia.