Ayah dan Bunda Jangan Ditiru Ya, Ini 4 Kekeliruan Orangtua Soal Pola Asuh Anak

Senin, 16 Agustus 2021 | 07:10 WIB
Ayah dan Bunda Jangan Ditiru Ya, Ini 4 Kekeliruan Orangtua Soal Pola Asuh Anak
ilustrasi pola asuh anak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pola asuh anak memang berbeda-beda untuk setiap orangtua. Namun, menurut ahli ada beberapa kekeliruan yang acap terjadi.

Melansir Times of India, kesalahan pola asuh anak bisa berdampak buruk bagi kesehatan mentalnya. Lalu, apa saja kesalahan dan kekeliruan yang perlu dihindari?

Mengabaikan emosi anak

Mengabaikan emosi anak bisa menghancurkan diri mereka. Tidak hanya itu, dampak pengabaian emosi anak membuatnya tidak merasa dianggap dan tidak diperhatikan.

Baca Juga: 5 Kesalahan Pola Asuh Orang Tua yang Merusak Kepercayaan Diri Anak

Ilustrasi anak menangis [Shutterstock]
Ilustrasi anak menangis [Shutterstock]

Maka dari itu, jangan pernah menganggap remeh emosi anak ya.

Meremehkan keputusan dan pilihan hidup anak

Sebagai orangtua memang wajib mendidik dan mengatur anak demi masa depannya.

Tapi, seringkali orangtua bertindak superior, sehingga mereka meremehkan keputusan dan pilihan hidup sang anak.

Untuk itu, sebaiknya orangtua perlu menghargai pilihan hidup anak, termasuk soal masa depannya.

Baca Juga: Stunting dan Wasting, 2 Masalah Kekurangan Gizi Ini Masih Terjadi di Indonesia

Jika meremehkan keputusan dan pilihan hidupnya, anak akan merasa orangtua sebagai penghalang di kehidupan.

Dituntut untuk sempurna

Tidak jarang orangtua menuntut anak untuk menjadi sempurna, termasuk dalam pemilihan cita-cita dan pencapaian.

Padahal ini merupakan kesalahan besar dalam pola asuh anak. Anak yang dituntut selalu sempurna bisa mengalami gangguan mental.

Yang lebih parah, anak bisa merasa pencapaian dan prestasi yang dimiliki bukan miliknya, karena hanya suruhan orangtua.

Memaksa mematuhi norma dan aturan

Norma dan aturan ketika orangtua tumbuh dan berkembang berbeda dengan yang dijalani anak saat ini.

Karena itu, orangtua tidak boleh memaksakan norma dan aturan. BIsa saja anak memiliki pandangan hidup sendiri yang ternyata bisa mengubah dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI