Suara.com - Penis patah merupakan kejadian yang tidak ingin dialami oleh lelaki manapun. Meski begitu, kejadian penis patah tetap bisa terjadi pada siapa saja.
dr. Vita Rahayu melalui laman Alodokter mengatakan, fraktur penis atau penis patah merupakan keadaan trauma atau cedera yang terjadi pada penis yang sedang ereksi.
Ia mengatakan ada tiga penyebab utama penis patah bisa dialami oleh lelaki, yakni:
- Posisi bercinta woman on top
- Gaya bercinta yang terlalu agresif dan akrobatik
- Jatuh atau tertabrak ketika penis sedang ereksi
"Penis patah dapat menyebabkan gejala berupa memar (penis menjadi berwarna keunguan), bengkak, penis terasa baal, serta keadaan penis tidak dapat ereksi kembali," ungkapnya.
Baca Juga: Kecelakaan Saat Posisi WOT, Petarung MMA Ray Elbe Alami Penis Patah
Mengapa penis patah tidak dapat kembali ereksi tanpa pengobatan? Menurut dr Vita, penis yang patah mengalami pembengkokan tiba-tiba yang memutuskan selaput pembungkus bagian penis yang membesar saat ereksi.
Pada kasus penis patah, lelaki akan mengalami rasa nyeri yang amat sangat.
Jika pada saat bercinta Anda mengalami cedera namun tidak mengalami gejala-gejala di atas, maka beruntunglah bukan penis patah yang dialami.
Lalu ketika mengalami penis patah, apa yang seharusnya dilakukan? Menurut dr Vita, ketika mengalami penis patah disarankan untuk langsung berobat ke dokter.
"Untuk lebih memastikan kondisi Anda, tidak ada salahnya melakukan pemeriksaan langsung ke rumah sakit terdekat terutama jika kondisi ini menyebabkan nyeri hebat pada penis Anda," tutupnya.
Baca Juga: Jangan Asal, Posisi Seks Ini Bisa Sebabkan Penis Cedera!