Update Covid-19 Global: Kasus Harian Masih di Atas 100 Ribu, AS Perketat Lagi Vaksinasi

Sabtu, 14 Agustus 2021 | 09:57 WIB
Update Covid-19 Global: Kasus Harian Masih di Atas 100 Ribu, AS Perketat Lagi Vaksinasi
Ilustrasi vaksin COVID-19. (unsplash/@dimitrihou)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Update Covid-19 global menunjukkan pertambahan kasus positif sebanyak 689.274 dalam 24 jam terakhir. Di waktu yang sama, infeksi virus Corona itu juga telah menewaskan 10.002 orang dalam sehari.

Pada situs Worldometers tercatat, total kasus Covid-19 secara global per Sabtu (14/8) pukul 07.00 WIB telah sebanyak 206,87 juta dengan angka kematian lebih dari 4,35 juta jiwa.

Amerika Serikat masih mendominasi laporan tambahan kasus positif baru, dengan jumlah hari ini sebanyak 127.303 kasus. AS kembali melaporkan kasus di atas 100 ribu per hari sejak akhir Juli, sebelumnya telah berhasil menekan infeksi baru hingga di bawah 50 ribu.

Lonjakan kasus positif itu memaksa otoritas AS untuk lebih memperluas vaksinasi Covid-19, termasuk juga pemberian suntikan booster.

Baca Juga: Kemenkes Ingatkan Lagi Risiko Penyebaran Covid-19 di Klaster Keluarga

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memutuskan bahwa orang dengan sistem kekebalan yang sangat lemah juga harus dapat menerima dosis ketiga vaksin Covid-19.

Langkah itu dilakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengizinkan suntikan tambahan untuk kurang dari 3 persen orang Amerika dengan penyakit imunias rendah. FDA kemudian menyerahkannya kepada CDC untuk menentukan sasaran yang lebih tepat dan syarat mendapatkan dosis tambahan tersebut.

CDC memutuskan, 2,7 juta orang Amerika dengan sistem kekebalan terlemah agar mendapatkan booster vaksin Covid-19 karena dinilai tidak mungkin mendapatkan perlindungan yang memadai hanya dari suntikan awal.

"Rekomendasi resmi CDC ini, yang mengikuti keputusan FDA untuk mengubah otorisasi penggunaan darurat vaksin, merupakan langkah penting dalam memastikan semua orang, termasuk mereka yang paling rentan terhadap Covid-19, bisa mendapatkan perlindungan sebanyak mungkin dari vaksinasi," kata Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky, dikutip dari USA Today.

CDC mencatat, sekitar 40-44 persen orang yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi Covid-19 parah meski telah divaksinasi, ternyata memiliki gangguan kekebalan.

Baca Juga: Polisi Ajak Pemeran Sinetron Tersanjung Tarik Minat Warga Ikut Vaksinasi

Sementara itu, masih dalam update Covid-19 global, angka kematian harian hari ini masih didominasi Indonesia. Sejak awal Juli, saat kasus positif harian melonjak hingga di atas 20 ribu, kematian akibat Covid-19 di Indonesia juga meningkat hingga lebih dari 1.500 per hari.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat angka kematian akibat virus Corona selama Juli 2021 meningkat drastis sebesar 348 persen.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, menyebut hal itu sebagai rekor tertinggi angka kematian terbanyak dalam satu bulan.

"Di Juni ke Juli ini sangat rekor dalam waktu satu bulan, terjadi penambahan jumlah kematian bulanan sebesar penambahan absolutnya 27.409 kematian atau meningkat 348 persen atau 4 kali lipat lebih tinggi daripada jumlah kematian yang ada di Juni," kata Dewi dalam diskusi Satgas Covid-19, beberapa hari lalu.

Dia merinci, pada minggu pertama Juli jumlah kematiannya mecapai 4.400. Di pekan kedua naik jadi 6.300, pekan ketiga naik jadi 8.300, dan pekan keempat naik jadi 11.076 kasus kematian.

"Kita bisa lihat ternyata setiap pekan terjadi kenaikan jumlah kematian mingguan. Secara rata-rara, artinya di pekan terakhir Juli dalam satu hari terjadi kematian rata-rata 1.582 orang," jelasnya

Angka kematian baru perlahan turun pada pekan kedua Agustus sebanyak 8,2 persen dari 11.977 pada periode 29 Juli sampai 4 Agustus, menjadi 11.562 selama 5 Agustus hingga 11 Agustus.

"Memang penurunan kasus sudah terjadi tiga pekan, tapi angka kematian baru berjalan dalam satu pekan. Jadi memang ada perbedaan kecepatan antara mobilitas yang kita tahan, jumlah kasus berkurang, tetapi tidak langsung angka kematian serta merta berkurang. Butuh waktu lebih panjang lagi untuk melihat dampak penurunan angka kematian," jelas Dewi.

Dalam sepekan terakhir, angka kematian masih didominasi oleh provinsi yang berada di pulau Jawa. Yakni, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Menurut Dewi, hal itu juga terjadi lantaran jumlah penduduk di Jawa lebih banyak, begitu pula infeksi Covid-19 yang tercatat.

Namun, ada pula beberapa provinsi di luar Jawa yang turut menyumbangkan angka kematian akibat Covid-19 terbanyak. Di antaranya Kalimantan Timur, Lampung, Riau, dan Sumatera Selatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI