Menurut para ahli, hal itu bisa terjadi karena dukungan keluarga atau sosial yang dapat berkontribusi pada kesejahteraan ibu, dan memengaruhi temperamen, perilaku, juga perkembangan kognitif bayi.
Studi ini juga menunjukkan lebih banyak anak laki-laki yang terdampak daripada perempuan.
Stres ibu, baik sebelum dan sesudah melahirkan, memberi efek tambahan pada perkembangan anak, meskipun tidak ada peningkatan atau penurunan drastis pada stres.
Anak-anak yang lahir sebelum pandemi tidak menunjukkan skor verbal, non-verbal, dan kognitif yang jauh lebih rendah ketika mengikuti tahap perkembangan selanjutnya selama pandemi. Para peneliti berkesimpulan bahwa pandemi menghambat sebagian besar perkembangan anak usia dini.
Para peneliti masih mencoba untuk mencari tahu apakah penurunan ini bersifat sementara dan akan menjadi normal setelah kehidupan kembali ke masa pra-pandemi, atau apakah penurunan tersebut memiliki efek jangka panjang.