Peneliti WHO Sebut Hipotesis Virus Corona Bocor dari Laboratorium Sangat Mungkin

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 09:55 WIB
Peneliti WHO Sebut Hipotesis Virus Corona Bocor dari Laboratorium Sangat Mungkin
ilustrasi WHO. (Hector Christiaen / Shutterstock.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti dari Organsiasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa hipotesis tentang kebocoran laboratorium sebagai asal-usul virus corona menjadi teori yang sangat mungkin.

Dalam argumen terbarunya dr Peter Ben Embarek, yang awalnya menolak teori kebocoran laboratorium sebagai "sangat tidak mungkin," mengatakan dia sekarang menganggap kemungkinan itu sebagai "hipotesis yang mungkin", demikian seperti dikutip dari New York Post.

"Seorang karyawan yang terinfeksi di lapangan dengan mengambil sampel termasuk dalam salah satu hipotesis yang mungkin," kata Ben Embarek kepada pewawancara.

Menurutnya, di sinilah virus melompat langsung dari kelelawar ke manusia. Dalam hal ini, ia menduga bahwa pekerja lab lah yang banyak kontak dengan kelelawar dibanding warga desa.

Institut Virologi Wuhan. (Dok: Globat Times)
Institut Virologi Wuhan. (Dok: Globat Times)

Ben Embarek mengawasi tim ilmuwan internasional dalam misi yang dipimpin WHO ke China pada bulan Januari untuk bekerja dengan pejabat lokal untuk mengungkap asal-usul penyakit mematikan, yang telah menewaskan lebih dari 4,3 juta orang di seluruh dunia.

Tim tidak menemukan bukti bahwa seorang pekerja laboratorium tidak sabar selama misi pencarian fakta bersama. Tetapi para ilmuwan dan pejabat China menahan informasi dan menekan mereka untuk membatalkan teori tersebut, katanya.

Ilmuwan WHO tidak diizinkan untuk melihat data yang tepat, dan teori itu bahkan tidak dibahas sampai dua hari sebelum tim dijadwalkan meninggalkan China, katanya kepada para pewawancara.

“Awalnya mereka tidak menginginkan apa-apa tentang lab [dalam laporan], karena tidak mungkin, jadi tidak perlu membuang waktu untuk itu,” kata Ben Embarek, pakar keamanan pangan dan penyakit hewan.

“Kami bersikeras untuk memasukkannya, karena itu adalah bagian dari keseluruhan masalah tentang dari mana virus itu berasal.”

Baca Juga: WHO Libatkan Ribuan Ilmuan Uji Tiga Obat Baru Untuk Pengobatan Covid-19

Ilmuwan itu mengakui timnya ditolak akses ke buku atau dokumen "langsung dari laboratorium."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI