Studi: Vaksin Pfizer Hanya 47 Persen Efektif Lawan Varian Delta

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 12 Agustus 2021 | 19:05 WIB
Studi: Vaksin Pfizer Hanya 47 Persen Efektif Lawan Varian Delta
Vaksin Pfizer. (Anadolu Agency/Tayfun Coşkun)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini banyak masyarakat yang mencari vaksin Covid-19 paling efektif untuk melawan varian delta. Seperti banyak diketahui, varian Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India, sejauh ini merupakan jenis virus corona paling dominnan di berbagai bagian dunia, termsuk Indonesia.

Terbaru, sebuah studi mengungkapkan bahwa vaksin Pfizer mungkin kurang efektif daripada vaksin Moderna terhadap varian Delta.

Sebuah studi baru dari Mayo Clinic telah menemukan vaksin Covid-19 Pfizer hanya 42 persen efektif terhadap varian Delta dibandingkan dengan vaksin Moderna yang 76 persen efektif.

Penelitian tersebut berlangsung di Minnesota, Amerika Serikat yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta yang tumbuh dari prevalensi 0,7 persen pada Mei menjadi lebih dari 70 persen pada Juli.

Baca Juga: Uji Coba Vaksin COVID-19 Pada Anak, Moderna Tambah Jumlah Partisipan

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Studi tersebut, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, diterbitkan di MedRxiv dan mengumpulkan data dari sekitar 25.000 warga Minnesota pada periode Januari hingga Juli.

Ditemukan bahwa vaksin-vaksin tersebut mulai menurun efektivitasnya seiring dengan berjalannya tahun dan ketika varian menjadi dominan.

Para peneliti menulis di makalah: “Meskipun uji klinis dan studi dunia nyata telah menegaskan efektivitas dan keamanan vaksin COVID-19 yang disahkan FDA, laporan tentang infeksi terobosan dan kemunculan varian baru yang terus-menerus menyoroti perlunya memantau dengan cermat efektivitas vaksin. vaksin ini.

“Di sini kami membandingkan efektivitas dua vaksin mRNA penyandi protein Spike full-length dari Moderna dan Pfizer/BioNTech di Sistem Kesehatan Mayo Clinic dari waktu ke waktu dari Januari hingga Juli 2021, di mana varian Alpha atau Delta sangat lazim.

Mereka menambahkan, bahwa kedua vaksin sangat efektif selama periode penelitian ini terhadap infeksi SARS-CoV-2. Namun pada bulan Juli, efektivitas terhadap infeksi jauh lebih rendah untuk vaksin Moderna dengan pengurangan efektivitas yang lebih nyata untuk Pfizer.

Baca Juga: Dilema Vaksin Booster di Tengah Kesenjangan Distribusi Vaksin Global

“Khususnya, prevalensi varian Delta di Minnesota meningkat dari 0,7 persen pada Mei menjadi lebih dari 70 persen pada Juli sedangkan prevalensi varian Alpha menurun dari 85 persen menjadi 13 persen selama periode waktu yang sama.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI