Suara.com - Saat ini, banyak ibu hamil dan melahirkan dalam kondisi positif virus corona Covid-19. Hal ini pastinya akan membuat ibu ragu untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) kepada sang buah hati atau tidak.
Insiasi menyusui dini (IMD) termasuk langkah penting yang membantu bayi memulai proses menyusui segera setelah lahir. Tenaga kesehatan yang membantu persalinan biasanya akan meletakkan bayi yang baru lahir ke dada atau perut ibu supaya mereka mencari sendiri sumber air susu ibu (ASI) dan menyusu.
Tapi, ibu dengan status suspek, memiliki gejala mirip Covid-19 atau positif Covid-19 mungkin khawatir menyusui akan menularkan virus corona Covid-19. Faktanya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada indikasi yang menunjukkan virus corona Covid-19 bisa menular melalui ASI.
Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Indonesia, dr Erna Mulati pun telah menegaskan bahwa ibu bersalin yang positif Covid-19 maupun suspek masih bisa melakukan IMD.
Baca Juga: Peneliti LIPI Ungkap Potensi Sebaran Virus Corona Melalui Limbah Rumah Tangga
"Saat ini banyak ibu bersalin yang terkonfirmasi positif Covid-19, tapi ibu masih tetap bisa melakukan IMD pada bayinya," kata dr Erna Mulati dalam webinar Kupas Tuntas Menyusui di Masa Pandemi oleh DKT Indonesia, Kamis (12/8/2021).
Erna Mulati memaparkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) bagi bayi lahir dari ibu suspek, probable, dan terkonfirmasi positif Covid-19.
1. Konseling
Tenaga kesehatan harus melakukan konseling terlebih dahulu mengenai bahaya dan risiko penularan virus corona Covid-19 dari ibu ke bayi, manfaat IMD, dan manfaat menyusui. Konseling ini bisa dilakukan saat antenatal atau menjelang persalinan.
2. Mengambil keputusan bersama
Baca Juga: India Laporkan Mutasi Virus Corona Varian Eta, Sangat Menular?
Keputusan untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi lahir dari ibu yang suspek, probable, dan terkonfirmasi positif Covid-19 harus diputuskan bersama antara orangtua dan tenaga kesehatan.
3. Memantau kondisi ibu
Inisiasi menyusui dini (IMD) bisa dilakukan bila status ibu adalah kontak erat atau suspek. Sedangkan, kondisi ibu dengan status probable atau terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan bisa dipertimbangkan. Selain itu, pastikan pula kondisi klinis ibu dan bayi lahir stabil untuk melakukan IMD.
4. Fasilitas memadai
Apabila keputusannya tetap melakukan inisiasi menyusui dini, wajib ditulis dalam informed consent. Petugas kesehatan juga wajib memfasilitasi proses IMD dengan prosedur semaksimal mungkin guna mencegah terjadinya penularan virus corona dari ibu ke bayi.
5. Protokol kesehatan
Ibu harus melakukan prosedur pencegahan penularan virus corona Covid-19 dengan memakai masker bedah, mencuci tangan dan membersihkan payudara serta daerah sekitar selama IMD atau menyusui.