CDC: Tidak Ada Risiko Keguguran Usai Ibu Hamil Disuntik Vaksin COVID-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 12 Agustus 2021 | 14:23 WIB
CDC: Tidak Ada Risiko Keguguran Usai Ibu Hamil Disuntik Vaksin COVID-19
Seorang ibu hamil mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 di Gedung Wira Purusa LVRI DKI Jakarta, Kamis (12/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat meminta ibu hamil untuk tidak takut melakukan vaksinasi COVID-19.

Sebab berdasarkan analisis CDC, tidak ada peningkatan risiko keguguran yang dialami ibu hamil jika disuntik vaksin COVID-19.

Dilansir ANTARA, CDC mengatakan tingkat keguguran setelah vaksinasi sama dengan yang diprediksikan. Ibu hamil dapat menerima satu dari tiga vaksin COVID-19 yang mengantongi izin darurat, yakni Pfizer, Moderna atau Johnson & Johnson.

CDC sebelumnya tidak menyarankan para ibu hamil disuntik vaksin dan mengatakan bahwa mereka harus berkonsultasi tenaga medis sebelum menjalani vaksinasi.

Baca Juga: 101 Penyandang Disabilitas di Banyumas Jalani Vaksinasi Covid-19 Hari Ini

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada ibu hamil di Gedung Wira Purusa LVRI DKI Jakarta, Kamis (12/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada ibu hamil di Gedung Wira Purusa LVRI DKI Jakarta, Kamis (12/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Sascha Ellington, ketua tim Siaga dan Tanggap Darurat di Divisi Kesehatan Reproduktif CDC, mengatakan bahwa tingkat vaksinasi pada ibu hamil rendah, hanya 23 persen dari mereka yang sudah menerima minimal satu dosis vaksin.

"Kami ingin meningkatkan itu," kata Ellington, seraya menambahkan bahwa CDC sedang menyusun strategi agar dokter kandungan dan ginekolog menjadi penyedia vaksin.

"Kami ingin perempuan terlindungi. Kami tidak melihat sinyal keamanan apa pun sehingga khasiat vaksin benar-benar lebih besar ketimbang potensi atau risiko yang tidak diketahui."

Kehamilan meningkatkan risiko sakit parah akibat COVID-19, kata CDC, dan penyakit itu selama kehamilan meningkatkan risiko kelahiran prematur pada bayi.

CDC kini merekomendasikan semua orang berusia 12 tahun ke atas agar divaksin COVID-19, termasuk ibu hamil, ibu menyusui dan calon ibu hamil.

Baca Juga: Uji Coba Vaksin COVID-19 Pada Anak, Moderna Tambah Jumlah Partisipan

"Kami menyadari adanya mitos terkait kesuburan yang beredar. Mitos tidak berdasarkan pada bukti apa pun. Tidak ada sains yang mendukung itu," kata Ellington. "Kami harap (pedoman) ini membantu."

Pedoman baru itu dirilis ketika kasus dan pasien rawat inap di seluruh negeri melonjak dalam sebulan terakhir.

Sejumlah rumah sakit di Arkansas, Florida, Louisiana dan Mississippi kehabisan tempat tidur dan wabah merembet dari episenturm di AS selatan ke negara bagian Oregon dan Washington.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI