Suara.com - Perusahaan farmasi Moderna menambah jumlah partisipan uji coba vaksin Covid-19 pada anak yang tengah dilakukannya.
Dilansir ANTARA, sebelumnya uji coba dilakukan kepada 6.975 partisipan anak usia 6 bulan hingga 12 tahun.
Kini, jumlah partisipan bertambah hampir dua kali lipat menjadi 13.275.
Pada Juli lalu, Moderna mengatakan sedang berdiskusi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk memperluas studi yang bakal mendaftarkan database keamanan yang lebih besar, yang meningkatkan kemungkinan pelacakan kejadian langka.
Baca Juga: 300 Pemulung di Cengkareng Disuntik Vaksin Covid-19 Tahap Pertama
Vaksin Moderna, yang mengantongi izin penggunaan darurat untuk orang berusia 18 ke atas di AS pada Desember, saat ini sedang dalam peninjauan FDA untuk penggunaan pada remaja.
Saingannya, vaksin COVID-19 Pfizer dan mitranya dari Jerman BioNTech diperbolehkan digunakan pada anak usia 12-15 tahun awal tahun ini.
5 Fakta Vaksin Covid-19 Moderna
Vaksin Covid-19 Moderna adalah salah satu vaksin untuk mencegah infeksi virus SARS-Cov-2 atau Covid-19. Vaksin Moderna adalah jenis vaksin mRNA (messenger RNA). Vaksin Moderna telah mendapatkan izin Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2 Juli 2021 lalu.
Lantas seperti apa saj fakta vaksin moderna? Simak faktanya berikut ini.
Baca Juga: BIN Siapkan 50 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Untuk Pelajar dan Door to Door di 14 Provinsi
1. Vaksin mRNA
Vaksin Moderna dibuat dengan basis messenger RNA (mRNA) yang diproduksi oleh Moderna Incorportation Amerika Serikat. Vaksin dengan basis mRNA merupakan jenis baru yang memiliki kandungan berbeda dengan jenis vaksin lainnya.
Vaksin mRNA mengandung komponen materi genetik rekayasa yang menyerupai virus tertentu. Demikian, vaksin akan memicu reaksi kekebalan tubuh layaknya virus yang dilemahkan pada vaksin.
2. Efikasi Vaksin Moderna
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin Moderna pada 2 Juli 2021. Berdasarkan data uji klinik fase 3 pada 21 November 2020, efikasi vaksin Moderna mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun.
Bagi vaksin yang berikan kepada usia diatas 65 tahun, efikasi mencapai 86,4 persen.
3. Ampuh terhadap Covid-19 varian baru dan Aman bagi Komorbid
Vaksin Moderna disebut dapat menghasilkan antibodi penawar yang ampuh terhadap varian Delta, Kappa, dan Gamma.
Berdasarkan uji klinis fase ketiga juga menyatakan bahwa vaksin Moderna juga dapat diberikan kepada masyarakat dengan komorbid atau orang dengan penyakit seperti paru kronis, obesitas, diabetes, HIV, penyakit jantung, hingga penyakit lever hati.
4. Efek Samping Vaksin Moderna
Efek samping yang bisa terjadi setelah menerima dosis vaksin Moderna antara lain, nyeri pada sendi dan otot, merasa lelah, mual dan muntah, demam menggigil hingga menimbulkan bengkak atau kemerahan pada area bekas suntikan vaksin tersebut.
Efek samping vaksin Moderna ini biasanya dirasakan setelah seseorang menerima dosis vaksin Moderna yang kedua.
5. Vaksin Moderna telah tersertifikasi WHO
Vaksin Covid-19 Moderna telah mendapatkan emergency use listing (EUL) dari WHO (World Health Organization) pada 30 April 2021 silam.
Dengan izin darurat ini diharapkan vaksin Moderna segera digunakan secara masif untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Vaksin lain juga telah masuk ke daftar EUL oleh WHO seperti Pfizer, AstraZeneca, Sinopharm, Janssen, dan Sinovac.