Update Covid-19 Global: Lonjakan Kasus Makin Parah, Kuba Pulangkan Dokter yang Ada di Luar

Kamis, 12 Agustus 2021 | 09:35 WIB
Update Covid-19 Global: Lonjakan Kasus Makin Parah, Kuba Pulangkan Dokter yang Ada di Luar
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Covid-19 telah bertambah 664.633 dalam 24 jam terakhir. Dan angka kematian bertambah sebanyak 10.133 jiwa.

Pada situs Worldometers tercatat, per Kamis (12/8) pukul 07.00 WIB, total update kasus Covid-19 global mencapai 205,4 juta dengan angka kematian 4,33 juta jiwa. 

Lonjakan kasus positif memang dikabarkan terjadi di beberapa negara. Bahkan negara-negara yang sepanjang pandemi tahun lalu telah berhasil menahan laju penularan virus corona, saat ini alami lonjakan kasus yang cukup signifikan. 

Negara Kuba salah satunya. Akibat lonjakan pasien Covid-19 di rumah sakit, Kuba bahkan memulangkan kembali ratusan dokter yang bekerja di luar negeri dan mengubah hotel menjadi pusat isolasi untuk merawat pasien yang telah membludak di layanan kesehatan dan kamar mayat di beberapa bagian pulau Karibia.

Baca Juga: Jangan Khawatir! Penelitian Ini Ungkap Keamanan Vaksin Covid-19 bagi Ibu Hamil

Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

Para ahli menduga, lonjakan kasus disebabkan penyebaran varian Delta yang lebih menular, di tengah negara tersebut sedang berjuang untuk memvaksinasi penduduknya.

Rata-rata kasus Covid-19 terkonfirmasi selama tujuh hari di Kuba telah melonjak delapan kali lipat dalam dua bulan terakhir, menjadi 5.639 per juta penduduk, sepuluh kali rata-rata dunia.

Kematian akibat Covid-19 dalam sepekan juga sekitar 52 jiwa per sejuta penduduk, atau enam kali rata-rata dunia, meskipun jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi untuk kasus yang berpotensi tidak terdiagnosis.

Lonjakan Covid-19 yang terjadi di tengah krisis ekonomi terburuk Kuba dalam beberapa dekade telah mengakibatkan  kelangkaan obat-obatan. Kondisi itu mengejutkan beberapa orang di negara komunis tersebut, di mana hak atas perawatan kesehatan publik dianggap sakral.

"Saya menyaksikan antrean lebih dari 20 jam, orang-orang sekarat di koridor (poliklinik)," tulis profesor di universitas kota Santa Clara di Kuba Tengah Ana Iris Diaz, dikuti dari Channel News Asia.

Baca Juga: Israel Klaim Temukan Obat Covid-19, Politisi PDIP Minta Indonesia Impor Jika Terbukti

Kuba sempat mendulang kisah sukses dalam menangani Covid-19 tahun lalu. Mereka bahkan mengirim dokter ke seluruh dunia untuk membantu dan bahkan mengembangkan vaksinnya sendiri.

Kematian di Kuba sejak awal pandemi masih hanya setengah dari rata-rata global, menurut data resmi.

Namun jumlah korban tewas meningkat dengan cepat. Data resmi menunjukkan bahwa tidak lebih dari 10 kematian akibat Covid-19 setiap hari terjadi di provinsi Guantanamo.

Sementara pemberian vaksin Covid-19 di Kuba baru seperempat dari 11,2 juta penduduk telah disuntik dengan dua dosis vaksin. 

Pada situs Worldometers tercatat, jumlah kasus Covid-19 di Kuba saat ini mencapai 483.710 infeksi, dengan angka kematian 3.684 jiwa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI