Suara.com - Dokter spesialis saraf menyarankan penyintas Covid-19 lansia untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika mengalami gejala sisa atau long Covid-19 seperti mudah lupa dan sulit fokus.
Hal ini diungkap dr. Yonathan Andrian Suparman, Sp.S yang mengungkap banyak ditemukan pasien lansia yang mengalami stroke saat terinfeksi Covid-19.
"Jadi lupanya bukan sekedar long Covid-19, sempat ada stroke, sehingga ingatannya menurun," ujar dr. Yonathan saat dihubungi suara.com beberapa waktu lalu.
Perlu diketahui, seseorang dinyatakan mengalami long Covid-19, apabila ia masih mengalami gejala sisa seperti saat pertama kali terinfeksi Covid-19 antara 3 hingga 12 minggu setelah dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Benarkah Alami Gejala Long Covid-19 Jadi Tanda Adanya Kerusakan Paru?
Jika gejala ini dibiarkan, maka fungsi otak perlahan akan menurun dan dikhawatirkan lansia mengalami demensia atau pikun yang bisa memunculkan gangguan perilaku, sehingga harus diberikan intervensi pengobatan oleh spesialis saraf.
"Sering kali saya temukan bukan hanya long Covid-19. tapi selama Covid-19 dia terkena stroke," ungkapnya.
Dokter yang berpraktik di RS Eka Hospital Cibubur itu juga mengingatkan bukan hanya lansia yang mengalami sulit fokus dan mudah lupa.
Sebaiknya kata dr. Yonathan, penyintas Covid-19 lansia yang mengalami gangguan ginjal atau gula darah tinggi (diabetes) harus memeriksakan diri ke dokter.
"Terutama (pasien) yang tua, seperti darah tinggi kencing manis dan ginjal, harus sedikit lebih hati-hati, dibandingkan dengan yang muda," jelasnya.
Baca Juga: Studi Temukan Anak-Anak dengan Long Covid-19 Alami 4 Gejala Ini!
Sekedar informasi, umumnya long Covid-19 syndrome dialami orang yang saat terinfeksi Covid-19 mengalami gejala berat hingga kritis. Keluhan yang umumnya ditemui batuk, lemas, cepat lelah, sulit fokus, mudah lupa, dan sensitif.