Suara.com - Sejak balita, perempuan telah dihadapi dengan risiko-risiko masalah kesehatan organ reproduksi seperti perlekatan maupun tertutupnya bibir kemaluan.
Menginjak masa remaja, perempuan juga sering mengeluhkan rasa nyeri selama haid dan keputihan berulang.
Keluhan-keluhan tersebut berlanjut hingga memasuki masa kehamilan sampai masa menopause. Pada masa kehamilan, seorang perempuan sering merasa kesulitan dalam mengontrol frekuensi buang air kecil.
Hal ini juga terjadi pada perempuan lansia yang perlu menggunakan popok dalam kegiatan sehari-harinya. Lantas apakah penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Dr. Alfa P. Meutia, SpOG(K) Urogin dari Layanan Uroginekologi RSU Bunda Jakarta menyampaikan, perlunya beragam penanganan terkini untuk mengatasi permasalahan kesehatan perempuan.
"Beragam penanganan untuk feminine issues pada berbagai usia bisa bermacam-macam. Mulai dari intervensi perilaku, latihan otot, hingga pembedahan," jelas dia dalam peluncuran FemiLift di Layanan Uroginekologi RSU Bunda Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/8/2021).
Contoh paling sederhana yang dapat dilakukan perempuan secara mandiri di rumah adalah dengan melakukan Senam Kegel untuk melatih otot dasar panggul.
Perempuan, kata Dr. Alfa juga disarankan untuk berkemih secara rutin untuk melatih kandung kemih agar tidak penuh serta melakukan penurunan berat badan yang ideal.
Bagi permasalahan kesehatan perempuan yang serius, diperlukan pemeriksaan penunjang dan tindakan untuk menuntaskan masalah-masalah tersebut.
Baca Juga: Redakan Nyeri Haid, Ini 5 Latihan yang Bisa Anda Lakukan di Rumah
Salah satu tindakan yang sering menjadi solusi dari masalah kesehatan pada perempuan adalah FemiLift atau prosedur laser vaginal yang bersifat non-invasif.