Jangan Pakai Odol Banyak-banyak, Dokter Zaidul Akbar Ungkap Penyebabnya
"Saya biasanya pasta gigi cuma sukuran biji beras dibagi dua lagi," ungkap Dokter Zaidul Akbar.
Suara.com - Dokter Zaidul Akbar mengkritisi kebiasaan penggunaan pasta gigi atau odol yang terlalu banyak karena disebutnya bisa merusak keseimbangan lebih dari 100 juta bakteri baik atau probiotik yang ada dalam mulut.
Hal ini ia kemukan karena pasta gigi mayoritas berbahan kimia. Sehingga alih-alih menggunakan pasta gigi dalam jumlah banyak, dokter pencetus jurus sehat rasulullah (JSR) itu menyarankan untuk memakai kayu siwak sebagai prebiotik atau sumber makanan dari probiotik yang ada di mulut.
"Maka nabi Muhammad SAW menganjurkan memakai siwak Itu makanannya bakteri baik tadi," ujarnya mengutip kanal YouTube dokter Zaidul Akbar Official, Rabu (11/8/2021). Simak video lebih lanjut di sini.
Dokter Zaidul menjelaskan jika nabi Muhammad dalam hadistnya menyarankan untuk bersiwak sebanyak 15 hingga 20 kali sehari, yang artinya setiap sebelum dan sesudah salat diminta membersihkan gigi dengan siwak.
Baca Juga: Truk ODOL Jadi Biang Kerok Kecelakaan, AHY: Tidak Boleh Dibiarkan, Perlu Penertiban
"Ada hadis lagi, kalau tidak memberatkan umatku maka aku wajibkan bagi mereka sebelum salat bersiwak. Ini berarti 5 kali lagi wudhunya, salatnya 5 kali yang wajib. Belum ditambah salat sunnah, jadi siwaknya bisa sampai 15 hingga 20 kali," jelasnya.
Adapun kata dokter Zaidul, jika ingin menggunakan pasta gigi untuk membersihkan gigi cukup dengan jumlah sedikit dan sekadar untuk membasahi gigi.
"Saya biasanya pasta gigi cuma sukuran biji beras dibagi dua lagi," ungkapnya.
Ini karena pasta gigi mengandung bahan kimia seperti fluorite dan paraben yang bisa membuat bakteri baik di mulut mati. Sehingga jika ingin menggunakan pasta gigi, maka disarankan memakai pasta gigi sehat yang tidak mengandung dua bahan kimia tersebut.
"Pagi-pagi saja kalau terpaksa nggak ada siwak, pakai pasta giginya cuma secuil sedikit. Kenapa saya pakai sedikit? Karena ada bahan kimia, kecuali odol yang sehat." ungkapnya.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Akibat ODOL, Pemerintah Perketat Pengawasan Truk