Mengenal Apraksia Bicara pada Anak: Pengertian, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 11 Agustus 2021 | 13:07 WIB
Mengenal Apraksia Bicara pada Anak: Pengertian, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi anak terlambat bicara. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orangtua seringkali khawatir saat anak mengalami keterlambatan bicara atau speech delay.

Kondisi keterlambatan bicara sebenarnya disebabkan banyak hal, salah satunya adalah apraksia bicara atau speech apraxia.

Sayangnya tidak banyak yang tahu tentang apa itu apraksia bicara pada anak, sehingga terkadang terlambat dalam penanganan.

Dikutip dari siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu, (11/9/2021), apraksia bicara adalah sebuah gangguan gangguan motorik bicara pada sistem saraf balita, sehingga kesulitan menggerakkan mulut dan lidah secara akurat untuk mengucapkan kata dan mengeluarkan suara.

Baca Juga: Anak yang Terpapar Gawai Sebelum Usia 2 Tahun Bisa Alami Keterlambatan Bicara

Ilustrasi Anak Sedang Belajar. (Unsplash / Adam Winger)
Ilustrasi Anak Sedang Belajar. (Unsplash / Adam Winger)

Terjadinya apraksia bicara pada anak ada hubungannya dengan gangguan kesehatan sistem saraf otak, tapi tak berhubungan dengan gangguan otot, karena otot sama sekali tidak bermasalah.

Karena apraksia bicara berkaitan erat dengan sistem saraf pusat, yaitu kerusakan saraf otak, maka pemberian nutrisi penunjang untuk otak sangat diperlukan.

Nutrisi penunjang ini berfungsi untuk mengoptimalisasi perbaikan saraf otak yang rusak dan mempercepat pertumbuhan saraf baru serta mengaktivasinya.

Dengan pertumbuhan saraf yang baru dan perbaikan saraf yang rusak dengan cepat, maka terapi yang dilakukan pun lebih optimal karena anak bisa dengan mudah menangkap apa yang sedang dipelajarinya.

Jika saraf otak sudah benar-benar tumbuh dengan pesat maka transfer perintah ke saraf oromotor di sekitar mulut yang berperan untuk berbicara juga akan dengan mudah dilakukan.

Baca Juga: Masalah Pendengaran Bisa Bikin Anak Terlambat BIcara? Ini Penjelasan Dokter

Nutrisi untuk Kesehatan Otak

Salah satu bahan alam yang bisa menunjang kebutuhan nutrisi otak adalah pegagan atau centella asiatica.

Pada daun pegagan mengandung senyawa Brahminoside yang dapat meningkatkan daya ingat dan kecerdasan otak.

Brahminoside adalah senyawa yang memiliki protein penting bagi sel otak.

Protein merupakan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk membentuk jaringan otot. Selain itu ekstrak pegagan memiliki efek sederhana dalam melindungi sel-sel otak dari toksisitas.

Selain itu juga membutuhkan omega 3 (EPA) dan omega 6 (DHA) untuk membantu perkembangan otak.

Nutrisi penting tersebut bisa kita temukan pada ikan sidat yang kaya akan nutrisi kecerdasan otak tersebut.

Ikan sidat juga mengandung berbagai asam lemak tak jenuh yang tinggi yang tak ada pada hewan lainnya.

Oleh sebab itu ikan sidat menjadi primadona sebagai bahan alami yang ideal untuk membantu perkembangan otak dan meningkatkan kecerdasan.

Tak heran jika harga jual ikan sidat cukup mahal, mengingat nutrisi lengkapnya yang terkandung di dalamnya.

“Kedua bahan tersebut sudah terekstrak dalam suplemen kecerdasan otak Generos. Generos mengandung beberapa bahan alami penting yang mampu menunjang pertumbuhan saraf-saraf otak,” ujar Communication Officer Generos Indonesia Desti Silviana di Tangerang Selatan, Sabtu (7/8/2021).

Ia menjelaskan, terdapat lima bahan utama yang terkandung dalam Generos, di antaranya adalah daun pegagan, ikan sidat, madu hutan, temulawak, dan mengkudu.

Kelima bahan alami tersebut saling mendukung untuk perkembangan saraf otak anak dan memberikan proteksi terhadap kerusakan sel akibat toksisitas.

Tidak hanya pada sel otak tapi juga memperkuat kesehatan pencernaan yang bisa menambah nafsu makan anak.

Dengan nafsu makan yang baik maka pertumbuhan saraf otak juga akan lebih optimal lagi. Ini juga sangat baik untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI