China Temukan Satu Kasus Pneumonia Antraks Mematikan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 10 Agustus 2021 | 14:47 WIB
China Temukan Satu Kasus Pneumonia Antraks Mematikan
Ilustrasi bakteri anthrax. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas kesehatan China melaporkan adanya kasus pneumonia antraks mematikan, di tengah ancaman virus Corona yang masih belum juga usai.

Dilansir ANTARA, otoritas kesehatan di Kota Beijing, China, kasus pneumonia antraks ini dilaporkan terjadi pada seorang warga Chengde, Provinsi Hebei.

Seorang pasien tersebut dilarikan ke rumah sakit di Beijing dengan menggunakan ambulans empat hari setelah menunjukkan beberapa gejala antraks, demikian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) Beijing kepada pers, Senin (9/8).

Pasien tersebut memiliki riwayat dekat dengan sapi dan domba serta produk turunannya.

Baca Juga: Marouane Fellaini, Pemain Buangan MU yang Kini Jadi Top Skor Liga China

Antraks merupakan virus yang sangat mematikan jika penderitanya tidak dirawat dengan baik.

Bacillus anthracis, patogen penyebab antraks, dikembangkan menjadi senjata biokimia dan telah digunakan pada abad ke-20, demikian media China, Selasa.

Menurut CDC, antraks lazim di antara sapi dan domba. Manusia biasanya terinfeksi setelah bersentuhan dengan hewan yang sakit atau produk yang terkontaminasi virus tersebut.

Biasanya, 95 persen dari kasus yang dilaporkan, penderitanya mengalami infeksi pada kulit yang dapat menyebabkan lecet dan nekrosis.

Yang paling berbahaya dari pneumonia antraks, ketika seorang pasien menghirup debu yang mengandung bacillus anthracis.

Baca Juga: Inul Daratista Disentil Netizen Gegara Membandingkan China dengan Indonesia

Seseorang bisa terkena antraks usus setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, seperti daging, dan akan mengalami gejala seperti mual, muntah, dan diare.

Antraks dapat ditularkan langsung antarmanusia tetapi penularannya tidak secepat flu atau COVID-19. Penggunan antibiotik merupakan pengobatan yang efektif. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI