Suara.com - PandemiCovid-19 sudah berlangsung lebih dari 1 tahun. Kondisi ini cukup berdampak banyak hal pada kehidupan manusia, salah satunya masalah keuangan yang mengalami perubahan signifikan.
Masalah keuangan akibat pandemi Covid-19 ini tanpa disadari bisa berdampak pada kesehatan. Misalnya, kesehatan mental yang paling banyak dialami orang-orang selama pandemi virus corona, terutama pada orang yang kurang beruntung secara ekonomi.
Menurut studi 2020, di antara orang dewasa AS usia 18 tahun atau lebih tua, prevalensi gejala depresi 3 kali lipat lebih tinggi selama pandemi virus corona Covid-19 daripada sebelumnya.
Selain itu, pendapatan yang lebih rendah, tabungan yang menipis, dan tingkat stres yang lebih tinggi akibat pekerjaan berkaitan dengan risiko depresi 50 persen lebih tinggi selama pandemi virus corona.
Baca Juga: Studi: Moderna Lebih Efektif Lawan Virus Corona Varian Delta Dibanding Pfizer
Dalam hal ini, ketidakstabilan keuangan juga bisa berdampak lebih cepat pada kesehatan fisik. Setelah lebih dari 1 tahun pandemi virus corona, beberapa orang dewasa masih khawatir setiap hari tentang keuangan mereka.
Beberapa orang telah berbagi kecemasan mereka selama pandemi yang mengarah pada depresi, konsumsi alkohol berlebihan, pikiran yang gelap dan putus asa.
Brad Klontz, seorang psikolog keuangan dan salah satu pendiri Your Mental Wealth Advisors dan Financial Psychology Institute, mengatakan apa yang terjadi mendorong kami mempertimbangkan potensi efek tekanan keuangan yang lama selama pandemi Covid-19.
"Kami memiliki beberapa penelitian yang dilakukan setelah krisis keuangan (2007-2009). Pada tingkat individu, tekanan keuangan dikaitkan dengan depresi dan kecemasan dan masalah hubungan," kata Klontz, seorang profesor praktik di bidang psikologi keuangan dan keuangan perilaku di Heider College of Business di Creighton University di Nebraska dikutip dari CNN.
Setelah itu, tidak banyak penelitian tentang dampak kesehatan mental karena Klontz dan timnya belum benar-benar mendefinisikan trauma atau stres pasca-trauma sebagai masalah serius.
Baca Juga: WHO Desak Pemerintah AS Ungkap Bukti Asal-usul Virus Corona
"Secara anekdot, pandemi telah menyebabkan pengalaman traumatis bagi banyak orang, terutama orang yang tidak memiliki cukup banyak uang. Sehingga banyak kecemasan dan mentalitas serta pola pikir yang terpengaruh," jelasnya.