Cakupan Vaksinasi Tembus 55 Persen, Jerman Hentikan Tes COVID-19 Gratis

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 10 Agustus 2021 | 13:37 WIB
Cakupan Vaksinasi Tembus 55 Persen, Jerman Hentikan Tes COVID-19 Gratis
Tes Covid-19 lewat napas. (Dok. Element/Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Jerman berencana menghentikan pemberian tes COVID-19 gratis, menyusul laporan terbaru tentang cakupan vaksinasi yang meluas.

Dilansir ANTARA, Kanselir Angela Merkel mengaku mendapat usulan untuk menghentikan tes COVID-19 gratis usai laporan terbaru menyebut sudah 55 persen penduduk Jerman yang mendapat vaksinasi COVID-19.

Sebelumnya, pemerintah menyelenggarakan tes gratis untuk semua orang pada Maret yang memungkinkan kembalinya kehidupan normal secara bertahap setelah penguncian untuk memutus gelombang ketiga COVID-19.

Tetapi dengan 55 persen populasi yang sudah divaksin penuh, ada seruan untuk berhenti membelanjakan uang pembayar pajak pada skema bersubsidi yang kini terutama menguntungkan mereka yang belum divaksin meskipun vaksin tersedia untuk semua orang.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Targetkan Tes Covid-19 500 Ribu Per Hari, Tapi Kok Malah Turun Terus?

Ilustrasi Tes Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi Tes Covid-19. (Shutterstock)

“Mengingat bahwa semua vaksinasi segera tersedia untuk semua warga negara, tidak lagi dapat dibenarkan bahwa pemerintah federal dan oleh karena itu pembayar pajak menanggung biaya semua tes,” kata surat kabar RND, mengutip rancangan proposal yang beredar.

Kurang dari tujuh minggu sebelum pemilihan federal, Merkel dan para pemimpin negara bagian akan membahas langkah-langkah untuk mengontrol infeksi baru yang meningkat yang didorong oleh varian Delta tanpa melakukan penguncian.

Rancangan tersebut menetapkan bahwa orang-orang yang tidak dapat divaksin karena alasan kesehatan, seperti wanita hamil dan anak-anak di bawah 18 tahun, akan terus berhak mendapatkan tes bersubsidi.

Tanggal pasti pada Oktober untuk membatasi program itu belum ditentukan, tambah RND.

Jerman telah mencatat lebih dari 3.000 kasus harian di lima hari terakhir tetapi dengan hampir 63 persen populasi telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin, pemerintah berharap penguncian dapat dihindari.

Baca Juga: Kasus Suntik Vaksin Kosong di Pluit, Kemenkes: Petugas Khilaf, Sudah Diurus Polisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI